Page 32 - Gadis_Rempah
P. 32

Dinda  mengernyitkan  dahi  sambil
 mempermainkan topping es krimnya,

 “Hmm ... rumit juga ternyata hidupmu Arumi.
 Ehm ... bagaimana ya?”

 “Iih ... ditanya malah balik tanya lagi?
 Bagaimana  sih  kamu, Din?” Arumi mencubit
 gemas pipi sahabatnya itu.

 “Eh ... aku ini masih  berpikir, lho …,” ucap
 Dinda tertawa.
 “Hmm ... kamu beruntung, Din. Ayah
 ibumu lebih bijaksana dan demokratis kepada
 anaknya. Buktinya kamu diberikan kebebasan
 untuk memilih  jurusan kuliah yang kamu
 inginkan.” Arumi mengaduk dengan malas
 segelas es lemon tea yang ada di depannya.

 “Eh, apa kita tukeran aja ya? Kamu jadi
 anak ibuku. Aku jadi anak ibumu?” canda
 Dinda menghibur sahabatnya.
 Dinda berhasil. Gadis berkerudung abu
 muda di depannya tertawa meski kecil saja.
 “Ah ... ngawur kamu, Din. Mana bisa
 begitu. Lagipula ibuku itu meskipun bersikap
 seperti itu, Ibuku tidak pernah mengusik aku
 saat menggambar.  Ibuku juga tidak pernah
 merapikan  lembar-lembar  sketsaku  yang
 berantakan di kamar karena ibuku paham
 kalau  aku  tidak  suka  gambar-gambarku


 23  Bab 2 — Ibu, aku ingin bicara ...           Gadis Rempah  24
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37