Page 83 - Gadis_Rempah
P. 83

alam baru saja membentangkan gaun panjangnya                                         Genap empat hari lagi, waktu tersisa
                     menyelimuti Kota Surabaya. Lampu warna-warni                                     yang    dimilikinya  untuk   menuntaskan
            Mdengan cepat bertaburan menghiasi gedung-                                                berbagai desain untuk diikutkan dalam lomba
            gedung tinggi, taman-taman kota, dan sepanjang jalan kota                                 desain ekonomi kreatif. Arumi kerap kali
            pahlawan ini.                                                                             mengikuti lomba desain. Namun, lomba kali
                                                                                                      ini begitu menguras pikiran dan energinya.
                Namun, malam bagi kota metropolitan seperti Surabaya
                                                                                                      Sebanding dengan hadiah besar yang begitu
            bukanlah waktu yang tepat untuk beristirahat. Justru malam
                                                                                                      diharapkannya.
            bagi sebagian warganya adalah waktu untuk memulai
            pekerjaan dan juga waktu terbaik untuk menghibur diri                                         Sejak  mendapat   ide  dari  restoran
            selepas penat bekerja dari pagi hingga sore hari. Mereka                                  vegetarian beberapa hari yang lalu, Arumi
            banyak menghabiskan waktunya untuk menikmati kuliner                                      nyaris tidak pernah keluar dari kamarnya.
            malam atau jalan-jalan bersama orang-orang tersayang,                                     Tak ada sedikit pun waktu luang dibiarkannya
            terlebih di malam Minggu seperti malam ini.                                               berlalu tanpa mendesain di tabletnya.

                Namun,   tidak  demikian  dengan  Arumi.  Malam                                           Sejak itu pula, kamar Arumi berubah.
            Minggu ini, gadis itu lebih suka menghabiskan malam di                                    Kamar yang nyaris seluas lapangan basket itu
            rumahnya. Lebih tepatnya di dalam kamarnya. Dua malam                                     yang biasanya tampak begitu rapi dan mengilap
            ini terasa begitu panjang bagi Arumi karena harus segera                                  seperti lobi hotel bintang empat mendadak
            menyelesaikan  desain lomba yang akan diikutinya.                                         berantakan. Kertas-kertas bergambar sketsa
                                                                                                      bertebaran di semua sisi lantai marmernya.
                Dari jendela kupu-kupu lantai dua rumah bergaya
            arsitek Romawi kuno itu, lampu kamar Arumi terus menyala                                      Malam itu, kali pertama Arumi tersenyum
            hingga pagi hari tiba. Tampak Arumi terus saja sibuk di                                   setelah  berhari-hari  tenggelam   dalam
            belakang mejanya. Sesekali gadis itu berdiri, memandang                                   desainnya. Belasan kertas hasil desainnya kini
            cukup lama pada sehelai kertas yang baru saja keluar dari                                 telah menjadi portofolio rapi di tangannya.
            printer-nya. Lalu menerbangkannya begitu saja.                                            Arumi memandang bangga pada kerja kerasnya
                                                                                                      mendesain tujuh hari lamanya.
                Arumi kembali duduk di kursinya lalu kembali jari-jari
            lentiknya memainkan stylus pen tabletnya. Tak terhitung                                       Namun, dia tidak bisa memandangnya lama.
            puluhan desain sketsa yang telah dibuatnya, dicetaknya, lalu                              Hampir setiap malam sejak tujuh hari terakhir,
            diterbangkan begitu saja.                                                                 Arumi selalu tidur tengah malam. Malam ini,
                                                                                                      baru pukul sembilan malam. Namun, Arumi tidak
                                                                                                      mampu lagi memaksa kedua matanya terbuka.


              75  Bab 6 — Kembang Lawang                                                                                      Gadis Rempah  76
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88