Page 90 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Keempat_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 90
BAB IX
HUKUM MEMAKAI MINYAK WANGI DAN BERHIAS
BAGI PEREMPUAN
Ketahuilah bahwa keluarnya seorang perempuan dalam
keadaan berhias atau memakai minyak wangi dengan keadaan
menutup aurat hukumnya makruh tanzih, tidak haram. Hal itu
menjadi haram jika perempuan tersebut bertujuan untuk pamer
(mendapatkan pandangan mata) dari kaum laki-laki; artinya
bertujuan membuat fitnah terhadap mereka.
60
61
59
58
Ibnu Hibban , al-Hakim , an-Nasa’i , al-Baihaqi
meriwayatkan dalam bab kemakruhan kaum perempuan untuk
62
memakai minyak wangi, juga diriwayatkan oleh Abu Dawud
dari Abi Musa al-‘Asy’ari dengan marfu’ kepada Rasulullah, ia
bersabda:
ةِناز َوف اويحر اودجِل ميق ٌلع ترمف ترطعتسا ةأرما ايمأ
(Perempuan manapun memakai wewangian kemudian lewat
pada suatu kaum (laki-laki) agara mereka mendapati baunya
maka ia seorang pelaku zina).
58 Al-Ihsan Bi Tartib Shahih Ibn Hibban (6/301)
59 Al-Mustadrak: Kitab at-Tafsir (2/396)
60 Sunan an-Nasa'i: Kitab az-Zinah
61 As-Sunan al-Kubra (3/246)
62 Sunan Abi Dawud: Kitab at-Tarajjul: Bab tentang keluarnya
perempuan dengan memakai minyak wangi.
86