Page 190 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 190
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 188
kurang paham betul kebenaran akidah yang diyakini beliau maka
dimungkinkan akan terjadi malapetaka besar dengan madzhab
Hanbali dan Imam Ahmad sendiri. Akan sangat banyak tuduhan-
tuduhan akidah tasybîh atau tajsîm yang dialamatkan kepada
Ahmad Ibn Hanbal dan madzhabnya. Namun masih diuntungkan
bahwa sahabat-sahabat dan murid-murid terdekat beliau dapat
membersihkan tuduhan-tuduhan tersebut, walau hingga kini
tuduhan-tuduhan tersebut masih cukup membekas 214 .
214 Lihat asy-Sya’rani, al-Yawâqît…, j. 1, h. 7. Madzhab Hanbali yang dirintis
Ahmad Ibn Hanbal ini adalah satu dari empat madzhab yang paling banyak
mendapatkan tuduhan berakidah tasybîh. Tuduhan ini menjadi sangat gencar
setelah beberapa orang berakidah tasybîh ikut bergabung dengan madzhab
Hanbali. Imam Ahmad sendiri seorang ahl al-tauhid dan ahl at-Tanzîh, beliau
terbebas dari akidah tasybîh yang diyakini beberapa orang pengikutnya tersebut.
Al-Hâfizh al-Imam Abd ar-Rahman Ibn al-Jauzi menyebutkan setidaknya ada tiga
orang yang harus bertanggung jawab atas kerusakan akidah madzhab Hanbali;
Abu Abdillah Ibn Hamid, al-Qâdlî Abu Ya’la dan Ibn az-Zaguni.
(Pertama) Abu Abdillah al-Hasan Ibn Hamid Ibn ‘Ali al-Baghdadi (w 403 H)
adalah salah seorang pemuka dan penulis produktif dalam madzhab Hanbali. Di
antara tulisannya penjelasan tentang Ushul al-Dîn yang diisi dengan berbagai
akidah tasybîh. Ia adalah salah seorang guru terkemuka al-Qâdlî Abu Ya’la.
(Kedua) al-Qâdlî Abu Ya’la, Muhammad Ibn al-Husain Ibn Khalaf Ibn al-Farrâ (w
458 H). Dalam kitab Thabaqât al-Hanâbilah ia menuliskan akidah-akidah tasybîh
yang dinisbatkan kepada Imam Ahmad. Dalam pada ini, Abu Muhammad at-
Tamimi berkata: “Abu Ya’la telah membuat aib kepada kaum Hanabilah yang
tidak dapat dibersihkan oleh air laut sekalipun”. --Sebagaimana dikutip Ibn al-
Atsir dalam kitab Târikh-nya--. Abu Ya’la yang dimaksud di sini bukan al-Hâfizh
Abu Ya’la penulis kitab Musnad. Adapun yang disebut terakhir ini bernama Abu
Ya’la Ahmad Ibn Ali al-Maushili Shâhib al-Musnad. (Ketiga) Abu al-Hasan Ali ibn
Abdillah Ibn Nashr az-Zaguni (w 527 H).
al-Hâfizh Ibn al-Jauzi menyatakan bahwa ketiga orang di atas telah merusak
madzhab Hanbali dengan beberapa karya yang mereka tulis berisikan akidah
tasybîh. Sifat-sifat Allah mereka pahami dengan pemahaman indrawi (hissiyyah).
Mereka menyatakan bahwa Allah memiliki bentuk, memiliki wajah yang bukan