Page 198 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 198

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 196

                  Ash-Shayyadi  menyatakan  bahwa  ungkapan-ungkapan
           semacam di atas jelas merupakan kekufuran yang hanya timbul dari
           seorang  yang  zindik.  Ungkapan-ungkapan  tersebut  dengan  hanya
           akal  sehat  dan  logika  sederhana  sudah  dapat  dipastikan  sebagai
           kesesatan-kesesatan  yang  nyata.  Kandungan  ungkapan-ungkapan
           tersebut  secara  jelas  menafikan  semua  ajaran  syari’at  dan
           menghancurkan  agama  Islam  secara  keseluruhan.  Karena  bila
           dikatakan bahwa surga, neraka, pahala dan siksa, serta kehidupan
           akhirat adalah sesuatu yang tidak ada, maka sama juga memandang
           ketiadaan para nabi dan rasul yang telah datang dengan membawa
           berita-berita tersebut. Dan bila demikian maka ini berarti menafikan
           keberadaan ajaran-ajaran syari’at dan manafikan agama itu sendiri.
           Dari  sini  kita  simpulkan,  bahwa  bila  logika  sederhana  saja  tidak
           dapat  menerima  keyakinan  al-Wujûdiyyah  semacam  ini,  maka
           bagaimana  mungkin  keyakinan  tersebut  dinisbatkan  kepada  Ibn
           Arabi yang notabene seorang yang saleh memegang teguh syari’at
           Rasulullah?!
                  Termasuk pula kepalsuan yang dinisbatkan kepada Ibn Arabi
           dalam  kitab  Fushush  al-Hikam  adalah  beberapa  pernyatan  berikut:
           “Siapa  yang  mengaku  tuhan  maka  ia  benar  dalam  pengakuannya
           tersebut.  Dibolehkan  bagi  seorang  yang  junub  dan  seorang
           perempuan yang sedang haidl untuk berdiam diri di dalam masjid.
           Alam  dengan  segala  isinya  semuanya  ada  tanpa  permulaan,  itu
           semua ada bersama Allah yang tidak bermula. Fir’aun mati dalam
           keadaan beriman dan dalam keadaan suci dari dosa-dosanya”.




           dari  segala  sesuatu  itu  ada  dan  nyata,  dan  jalan  untuk  mengetahui  hakekat-
           hakekat  tersebut  jelas…].  Lihat  al-Habasyi,  al-Mathâlib  al-Wafiyyah  Bi  Syarh  al-
           ‘Aqîdah an-Nasafiyyah, h. 164
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203