Page 224 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 224
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 222
wajib, mustahil maupun yang jâ-iz bagi-Nya. Demikian pula ilmu
ini membahas pengetahuan terhadap para rasul-Nya dan sifat-sifat
mereka; dari sifat wajib, mustahil maupun yang jâ’iz. Ilmu Kalam ini
disebut pula dengan Ilmu Ushul, Ilmu Akidah, dan Ilmu Tauhid.
Dinamakan dengan Ilmu Ushul, karena ilmu ini membahas perkara-
perkara pokok agama yang merupakan landasan dan pondasi bagi
amal ibadah manusia. Oleh karenanya disebut dengan Ilmu Ushul;
yang artinya ilmu pokok-pokok agama (al-Ushûliyyât). Adapun
ilmu-ilmu yang lain, selain Ilmu Tauhid, disebut dengan ilmu
cabang-cabang agama (al-Furû’iyyât). Seluruh perkara Furû’iyyât
harus dibangun di atas Ushûliyyât yang benar, karena bila tidak
demikian maka semua Furû’iyyât tersebut akan menjadi sia-sia
belaka.
Karena Ilmu Kalam atau Ilmu Tauhid ini menyangkut
perkara-perkara pokok, yaitu menyangkut pengetahuan terhadap
Allah dan rasul-Nya, maka ilmu ini menjadi lebih utama dibanding
dengan ilmu-ilmu lainnya. Oleh karena itu ilmu tauhid ini harus
didahulukan dalam mempelajarinya, dan lebih diagungkan di atas
ilmu-ilmu lainnya. Dalam al-Qur’an Allah berfirman:
ِ ِ
َِّ ِ
ِ
) 49 :محمد( كبنَ ذل رفغ تساو َّ للَّا لَّإ هَ لإ َ لَّ هَّنَأ مَ لعاف
َ ْ
ْ َ
ْ َ
َ
ْ ْ َ ُ
ُ ْ
“Maka ketahuilah bahwasannya tidak ada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah, dan beristighfarlah bagi dosamu”. (QS.
Muhammad: 19).
Dalam paruh pertama dalam ayat ini terdapat perintah untuk
bertauhid, sementara perintah istighfar diposisikan pada paruh
kedua. Hal ini karena masalah tauhid menyangkut al-Ushûliyyât,