Page 418 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 418
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 416
secara tegas mengatakan bahwa orang yang berkeyakinan semacam
ini telah menjadi kafir, keluar dari Islam.
Imam Ahmad ar-Rifa’i berkata:
“Sucikanlah Allah dari segala tanda-tanda kebaruan
dan dari sifat-sifat makhluk. Jauhkanlah akidah kalian dari
menafsirkan makna “Istawâ” pada hak Allah dengan makna
“bersemayam” atau “bertempat”, karena sifat tersebut adalah
dari sifat-sifat benda yang mengharuskan adanya “menyatu”,
dan Allah maha suci dari pada itu. Hindarilah oleh kalian
berkata-kata pada hak Allah dengan “atas”, “bawah”,
“tempat”, “tangan”, “mata” dalam pengertian anggota-
nggota badan, juga dari sifat “turun”, “datang”, “pindah”
dan sifat-sifat benda lainnya. Seluruh apa yang datang dalam
teks-teks al-Qur’an dan Sunnah yang zhahirnya seakan
menunjukkan makna-makna tersebut maka tidak boleh
pahami demikian, karena dalam al-Qur’an dalam Sunnah
sendiri terdapat pemahamn-pemahaman yang telah
memperjelas makna-makna sebenarnya. Kesimpulannya,
tidak ada jalan lain bagi kita kecuali mengikuti pendapat
para ulama Salaf yang saleh. Ialah mengimani segala hal
yang datang dalam teks-teks syari’at dan mengembalikan
hakekat maksudnya kepada Allah dan rasul-Nya, serta
berkeyakinan bahwa Allah Maha Suci dari segala sifat-sifat
makhluk dan tanda-tanda kebaruan. Inilah jalan yang
ditempuh oleh para ulama Salaf” .
405
405 ar-Rifa’i, Min Maqâlât al-Burhân…, h. 17-18