Page 419 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 419
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 417
3. Empat Faedah Penting Sebagai Bantahan Atas Pendapat Yang
Mengingkari Takwil
Di bawah ini penulis mengutip pendapat tiga orang teolog
terkemuka dari kalangan Ahlussunnah Wal Jama’ah; Imam al-
Qusyairi, Imam Saifuddin al-Amidi dan al-Hâfizh Abd ar-Rahman
ibn al-Jauzi. Orang pertama; pernyataan al-Mutakallim Abu Nashr al-
Qusyairi dalam karya beliau berjudul at-Tadzkirah asy-Syarqiyyah;
sebuah risalah yang dikutip oleh al-Hâfizh Murtadla az-Zabidi dalam
Ithâf as-Sâdah al-Muttaqîn 406 . Sementara tulisan al-Amidi dari
kitabnya berjudul Abkâr al-Afkâr 407 . Dan yang ketiga tulisan Ibn al-
Jauzi dalam kitabnya berjudul al-Majâlis 408 dan kitab Daf’u Syubah at-
Tasybîh dengan beberapa penyesuaian terjemahan. Selain oleh tiga
ulama terkemuka ini, tulisan serupa juga banyak diungkapkan para
ulama Ahlussunnah lainnya, setidaknya apa yang ditulis tiga orang
teolog ini memberikan faedah yang sangat besar bagi kita dalam
memahami teks-teks mutasyâbihât yang sekaligus hal ini sebagai
bantahan terhadap orang-orang yang mengingkari takwil.
Faedah Pertama:
Abu Nashr al-Qusyairi mengatakan bahwa yang dimaksud
dari firman Allah dalam QS. Ali ‘Imrah: 1: “Wa Mâ Ya’lamu
Ta’wîlahu...” adalah peristiwa terjadinya hari kiamat. Artinya hanya
Allah saja yang mengetahui kapan kejadian peristiwa kiamat. Ini
dikarenakan orang-orang musyrik berkata kepada nabi kapankah
406 Lihat al-Qusyairi dalam at-Tadzkirah asy-Syarqiyyah sebagaimana risalah
ini dikutip oleh al-Hâfizh al-Lughawi Murtadla az-Zabidi dalam Ithâf as-Sâdah al-
Muttaqîn, j. 2, h. 110
407 Lihat al-Amidi, Abkâr al-Afkâr, h. 194-195
408 Lihat Ibn al-Jauzi, Abu al-Faraj Abd ar-Rahman Ibn al-Jauzi, Kitab al-
Majâlis, h. 13