Page 421 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 421
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 419
‘Arabiyyin Mubîn...”! Bagaimana mungkin ada suatu bacaan dalam
bentuk bahasa Arab yang kemudian orang-orang Arab sendiri tidak
mengetahui hal tersebut?! Pendapat semacam ini tentunya sama saja
dengan mendustakan Allah dan firman-firman-Nya.
Sesungguhnya Nabi Muhammad diutus oleh Allah untuk
menyeru kepada umatnya supaya mereka beribadah kepada-Nya.
Jika kemudian dalam ucapan-ucapan Rasulullah yang disampaikan
kepada umat tersebut ada sesuatu yang tidak diketahui takwilnya
oleh Rasulullah sendiri dan hanya diketahui oleh oleh Allah saja,
maka umatnya tersebut akan berkata kepada beliau: “Beritakan
terlebih dahulu kepada kami siapa yang harus kami sembah?! Dan
apa yang dimaksud dengan ucapanmu?!”. Hal ini karena tuntutan
beriman kepada sesuatu tidak akan pernah terjadi jika sesuatu
tersebut tidak dikenal apa? Siapa? Apa sifat-sifatnya?. Dan
mengatakan bahwa Rasulullah menyeru kepada umatnya agar
mereka menyembah kepada “Sesuatu” yang tidak dikenal sifat-sifat-
Nya adalah pelecehan besar. Pernyataan semacam ini tentunya tidak
akan pernah terlintas pada diri seorang muslim. Karena tidak
mengetahui sifat-sifat sesuatu maka berarti tidak mengetahui dzat
sesuatu itu sendiri.
Seorang yang memiliki akal sehat akan berkata: “Mereka
yang mengatakan bahwa “Istawâ” adalah sifat Dzat Allah yang tidak
dapat diketahui maknanya, “al-Yad” adalah sifat Dzat-Nya yang
tidak dapat dipikirkan maknanya, “al-Qadam” adalah sifat Dzat-Nya
yang tidak dapat dipikirkan makananya, dan seterusnya”, adalah
ungkapan dari orang-orang yang menjerumuskan dan
menyesatkan. Pada hakekatnya mereka adalah orang-orang yang
berkeyakinan tasybîh (menyerupakan Allah) dan mensifati Allah
dengan sifat-sifat makhluk-Nya. Dan apa yang mereka ungkapkan