Page 426 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 426

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 424

           disifati dengan sifat-sifat benda, dan bahwa Dia ada tanpa tempat
           dan tanpa arah.
                  Mereka  yang  memahami  takwil  dengan  dalil-dalil  tauhid
           yang  benar  mengatakan  bahwa  yang  dimaksud  dengan  firman
           Allah dalam QS. az-Zukhruf: 84 (Wa Huwalladzî Fi as-Samâ’ Ilâh Wa
           Fi  al-Ardl  Ilâh...)  adalah  untuk  menetapkan  ketuhanan  Allah  (al-
           Ulûhiyyah) bagi penduduk yang ada di langit, yaitu para malaikat,
           dan bagi penduduk yang ada di bumi, yaitu manusia dan jin, sama
           sekali  ayat  tersebut  bukan  untuk  menetapkan  bahwa  Dzat  Allah
           berada di langit dan juga berada di bumi.  Sepaham dengan makna
           ini  pada  firman  Allah  dalam  QS.  al-An’am:  3  (Wa  Huwallâh  Fi  as-
           Samâwât  Wa  Fi  al-Ardl...),  artinya  untuk  menetapkan  ketuhanan
           Allah  di  semua  lapisan  langit  dan  di  bumi,  bukan  untuk
           menetapkan bahwa Dzat-Nya bertempat di langit dan di bumi.
                  Demikian  pula  dengan  firman  Allah  dalam  QS.  al-Mulk:  16
           (A-amintum  Man  Fi  as-Samâ’  An  Yakhsifa  Bikum  al-Ardl),  ayat  ini
           untuk  menetapkan  ketuhanan  Allah,  bukan  untuk  menunjukan
           bahwa  Allah  berada  di  langit.  Hanya  saja  dalam  ayat  ini
           diungkapkan  dengan  kata  ganti  (dzamir  “Man”)  sesuai  dengan
           kandungan pembicaraan ayat-ayat tersebut.
                  Kata “Man” dalam ayat ini bukan untuk menunjukkan bahwa
           Allah  berada  di  langit,  tapi  maknanya  ialah  bahwa  Allah
           dituhankan  oleh  penduduk  langit.  Penafsiran  lain  menyebutkan
           bahwa  yang  dimaksud  “Man”  dalam  ayat  ini  adalah  malaikat.
           Penafsiran  kedua  ini  sejalan  dengan  pernyataan  al-Hâfizh  al-‘Iraqi
           dengan  dalil  hadits  nabi:  “Irhamû  Ahl  al-Ardl  Yarhamkum  Ahl  al-
           Samâ’…”. Dalam hadits ini dipakai kata jamak (plural) yaitu “Ahl”,
           yang berarti kelompok atau penduduk dengan jumlah yang sangat
   421   422   423   424   425   426   427   428   429   430   431