Page 165 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 165

Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid  | 163

                  suatu tempat atau berada di atas atau di bawah suatu tempat
                  dengan  jarak  maka  pasti  akan  berukuran  seperti  tempat
                  tersebut atau lebih kecil atau lebih besar, seandainya Allah
                  berukuran sebesar tempat tersebut niscaya ia memiliki bentuk
                  seperti  bentuk  tempat  tersebut,  baik  tempat  tersebut
                  berbentuk  empat  persegi  panjang,  segitiga  atau  bentuk  lain
                  maka  Ia  membutuhkan  kepada  mukhashshish  yang
                  menentukan-Nya dengan salah satu bentuk tersebut  dan ini
                  adalah kelemahan („ajz), seandainya Allah lebih besar dari
                  tempat  tersebut  maka  itu  mengantarkan  kepada  anggapan
                  bahwa Allah terbagi, sebagian dari-Nya ada di suatu tempat
                  dan  selebihnya di luar tempat tersebut, meyakini seperti  ini
                  adalah  kekufuran  juga.  Seandainya  Allah  lebih  kecil  dari
                  tempat tersebut  niscaya  ini menjadikan  Allah  terliputi oleh
                  tempat tersebut dan ini juga tidak layak bagi Allah. Maka
                  mustahil-lah  Allah  berukuran  seperti  tempat,  atau  lebih
                  besar atau lebih kecil dari tempat tersebut, dan pendapat yang
                  berujung kepada konsekwensi yang mustahil maka ia adalah
                                    89
                  sesuatu yang mustahil‖ .
            Al-Imam Ja‘far ash-Shadiq berkata:
                                  ٍ
                      ٍ
                                               ٍ
                             ِ
                                                     ِ
                 ْدق فْءىهْنمْوَأْءىهْىَ لعْوَأْءىهْفيْاللْ   نَأْمعزْنم
                  ْ ََ
                                                 َ
                                     َ
                         َ ْ
                                                              ََ ْ َ
                                ْ
                                         َ ْ
                                                             َ
                                                       َ
                                   ْ
                        ْ
                                                ْ
                  ٍ
                                              ٍ
                                                             ِ
                                                    ِ
                 ْءىهْىَ لعْناكْوَ لوْاروصيزْناَ كَ لْءىهْفيْناكْوَ لْْ ذإْ، َ كرهَأ
                                                      َ َ
                         َ َ َ
                                ْ َ ًُْ َْ َ
                                                                  ْ
                                                 َ
                     َ
                                                          ْ
                                                                 َ
                                               ْ
                   ْ
                                           ٍ
                                                 ِ
                      ْ.)اقوُ لًسْيَأ(ْثَديزْناَ كَ لْءىهْنمْناكْوَ لوْلاوميزْناَ  ْ َ ل ك
                                                   َ َ
                                                          ً َْ َ
                                 ً َُْ َ
                        ً َْ
                                             َ ْ
                             ْ
                                                       ْ َ ُْ
                          ْ
                                            ْ
                  ―Barang siapa beranggapan bahwa Allah di dalam sesuatu,
                  di atas sesuatu atau dari sesuatu maka dia telah musyrik,
                  karena seandainya  Allah  di dalam sesuatu berarti terliputi
                  oleh sesuatu tersebut, seandainya Allah di atas sesuatu berarti

                     89 ْ Al-Harari,  asy-Syarh al Qawim, hal. 114-115.
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170