Page 169 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 169

Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid  | 167

                   ―Telah  mengkabarkan  kepada  kami  Abu  Abdillah
                  al-Hafizh dan Abu Bakar al-Qadli, keduanya berkata:
                  Mengkabarkan     kepada   kami    Abu     al-Abbas
                  Muhammad  ibn  Ya‘qub,  berkata:  Mengkabarkan
                  kepada  kami  al-Hasan  ibn  ‗Ali  ibn  ‗Affan,  berkata:
                  Mengkabarkan  kepada  kami  Abu  Usamah,  dari  an-
                  Nadlr, dari Mujahid, dalam takwil firman Allah:
                                                           ُّ
                                  )    ٔٔ٘ ْ:ةرفبلا(    ْ  ِ ْ  للَّاْوجوْمث فْاولو تْامن ََ أف َ
                                                       ََ
                                                            ُ َْ
                                                  ُ ْ َ
                                                           َ َ
                  ia  (Mujahid)  berkata:  ―Yang  dimaksud  dengan
                  “Wajhullah” adalah “Kiblatullah” (kiblat Allah), maka di
                  manapun  engkau  berada,  baik  di  barat  maupun  di
                  timur, engkau tidak menghadapkan mukamu kecuali
                  kepada kiblat Allah tersebut‖ (Yang dimaksud adalah
                  ketika shalat sunnah di atas binatang tunggangan, ke
                  manapun  binatang  tunggangan  tersebut  mengarah
                                             93
                  maka hal itu bukan masalah)  .
                   Adapun  takwil  dari  al-Imam  Ahmad,  juga  telah
            diriwayatkan  oleh  al-Bayhaqi  di  dalam  pembicaraan  biografi  al-
            Imam  Ahmad  sendiri.  Diriwayatkannya  dari  al-Hakim  dari  Abu
            ‗Amr as-Sammak dari Hanbal, bahwa al-Imam Ahmad ibn Hanbal
            telah mentakwil firman Allah:
                                                     )    ٕٕ ْ:رجفلا(ْكُّ برْءآجو
                                                                  َ
                                                                    َ َ َ َ
            bahwa  yang  dimaksud  ayat  ini  bukan  berarti  Allah  datang  dari
            suatu tempat, tapi yang dimaksud adalah datangnya pahala yang
            dikerjakan  ikhlas  karena  Allah.  Tentang  kualitas  riwayat  ini  al-
            Bayhaqi  berkata:  ―Kebenaran  sanad  riwayat  ini  tidak  memiliki




                     93  al-Asma‟ Wa ash-Shifat, h. 309
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174