Page 170 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 170
168 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid
cacat sedikitpun‖, sebagaimana riwayat ini telah dikutip oleh Ibn
94
Katsir dalam kitab Tarikh-nya .
Dalam riwayat lain yang juga riwayat al-Bayhaqi dari al-
Imam Ahmad dalam takwil firman Allah QS. al-Fajr: 22 di atas,
bahwa al-Imam Ahmad berkata: ―Yang dimaksud adalah datangnya
pahala perbuatan yang dilakukan ikhlas karena Allah‖. Kemudian
al-Bayhaqi berkata: ―Kebenaran sanad riwayat ini tidak memiliki
cacat sedikitpun‖. Dalam penyebutan biografi al-Imam Ahmad, al-
Bayhaqi menuliskan sebagai berikut:
―Telah mengkabarkan kepada kami al-Hakim,
berkata: Mengkabarkan kepada kami Abu ‗Amr ibn
as-Sammak, berkata: Mengkabarkan kepada kami
Hanbal ibn Ishak, berkata: Aku telah mendengar
pamanku Abu Abdillah (Ahmad ibn Hanbal) berkata:
‖Mereka (kaum Mu‘tazilah) mengambil dalil dalam
perdebatan denganku, --ketika itu di istana Amir al-
Mu‟minin--, mereka berkata bahwa di hari kiamat surat
al-Baqarah akan datang, demikian pula surat Tabarak
akan datang. Aku katakan kepada mereka bahwa yang
akan datang itu adalah pahala dari bacaan surat-surat
tersebut. Dalam makna firman Allah QS. al-Fajr 22,
bukan berarti Allah datang, tapi yang dimaksud
adalah datangnya kekuasaan Allah. Karena
sesungguhnya kandungan al-Qur‘an itu adalah
95
pelajaran-pelajaran dan nasehat-nasehat‖ .
Kemudian al-Hafzih al-Bayhaqi menuliskan:
94
al-Bidayah Wa al-Nihayah, j. 10, h. 327
95 Lihat ta‟liq al-Muhaddits Zahid al-Kautsari terhadap kitab as-
Saif ash-Shaqil karya al-Imam Taqiyuddin as-Subki, h. 120-120