Page 209 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 209
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 207
ْتابثإوْ ةيوذلإاْ ديحوتكْ ونمْ وىْ امْ ديحوتلاْ نمْ اوجرخأو"
"وتافصوْاللْءاسمأْقئاقح
“…Mereka mengeluarkan (melepaskan) sesuatu yang
sebenarnya merupakan bagian dari tauhid, seperti dalam
masalah tauhid Uluhiyyah, dan dalam masalah penetapan
hakekat-hakekat nama-nama Allah dan sifat-sifat-
Nya…” .
110
Ini adalah ungkapan sangat rusak. Makna tulisan Ibnu
Taimiyah ini berarti; ―semua ulama Islam telah mengetahui
dengan sebenar-benarnya makna tauhid yang tiga;
Uluhiyyah, Rububiyyah, dan al-Asma‟ Wa ash-Shifat, namun
demikian mereka sengaja dengan ikhtiar mereka
melepaskan dua tauhid dari diri mereka sendiri; tauhid
Uluhiyyah dan tauhid al-Asma‟ Wa ash-Shifat, dan mereka
hanya menyisakan satu tauhid saja dalam diri mereka, yaitu
tauhid Rububiyyah, yang tauhid ini juga diyakini oleh orang-
orang kafir‖. Na‟udzu billah.
Lima; Perkataan Ibnu Taimiyah;
"وتافصوْاللْءاسمأْقئاقحْتابثإو"
“…dan dalam masalah penetapan hakekat-hakekat nama-nama Allah
dan sifat-sifat-Nya…”; adalah ungkapan yang sangat menyesatkan.
Sesungguhnya Allah tidak pernah membebani para hamba-Nya
untuk mengetahui ―ketetapan hakekat-hakekat nama-nama Allah
dan sifat-sifat-Nya‖. Demikian pula Rasulullah yang diutus
sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta ini, beliau tidak
pernah memerintahkan untuk mengetahui ―ketetapan hakekat-
110 Minhaj as-Sunnah, j. 2, h. 62