Page 212 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 212

210 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid

                 ْمحمدوْىأ(ْاللْلاإْولإْلاْاولوقَْتحْسانلاْلتاقأْنأْترمأ

                 ْاهقبِْلأإْموذاومأوْْمىءامدْنمْاومصعْاىولاق ْاذإفْ،)اللْلوسر


                                                        اللْىلعْوباسحو

                  “Aku diperintah untuk memerangi manusia hingga mereka
                  berkata:  “La  Ilaha  Illallah…  (Muhammad  Rasulullah);
                  maka bila mereka mengatakannya mereka terpelihara dariku
                  darah mereka, dan harta-harta mereka, kecuali dengan hak-
                  nya  (dengan  sebab-sebab  syara‟),  dan  selanjutnya  urusan
                  mereka hanya atas Allah”.
                   Dalam hadits sahih lainnya Rasulullah bersabda:

                 ْانلْامْولْيذلاْملسهداْوهفْا نتلبقْلبقتساوْانتلاصْىلصْنم

                                                         انيلعْامْويلعو


                  “Siapa  yang  shalat  seperti  shalat  kita,  ia  menghadap  ke
                  kiblat kita; maka dia adalah seorang muslim yang baginya
                  adalah segala hak sebagaimana hak-hak kita, dan atasnya
                  segala  tuntutan  (syara‟)  sebagaimana  tuntutan-tuntutan
                  tersebut berlaku atas kita”.

                   Dalam  hadits  sahih  lainnya  kepada  hamba  sahaya  yang
            telah  dimerdekakannya;  yaitu  Usamah  ibn  Zaid,  Rasulullah
            bersabda:

                 ْاوذاقْانَّإْاللْلوسرْيَْ؛لاقفْ،اللْلأإْولإْلاْلاقْامْدعبْوتلتقأ

                 ْملعتْتحْوبلقْنعْتق قهْلاهفْ؛ولْلاقفْ،فيسلاْنمْافوخ

                                                         كلذلْاوذاقْونأ
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217