Page 215 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 215

Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid  | 213

            dan  tulisan-tulisannya.  Para  ulama  kita  tidak  banyak  meneliti
            kesesatan-kesesatan Ibnu Taimiyah dalam seluruh karya-karya dan
            tulisan-tulisannya. Seandainya saja mereka meneliti seluruh karya-
            karyanya  maka  mereka  pasti  mengetahui  bahwa  Ibnu  Taimiyah
            telah  mengkafirkan  seluruh  umat  Islam;  ia  mengkafirkan  para
            ulama tauhid (al-Mutakallimun), mengkafirkan para ulama fiqih (al-
            Fuqaha‟),  mengkafirkan  para  ulama  ahli  hadits  (al-Muhadditsun),
            dan  mengkafirkan  para  ulama  Sufi  (ash-Shufiyyah);  yang  orang-
            orang  terdepan  mereka  semua  yang  ia  kafirkannya  adalah  para
            Sahabat Rasulullah, Tabi‟in, dan Atba‟ at-Tabi‟in.

                   (Dua Puluh Enam) :    Firman Allah dalam al-Qur‘an:
                                                                  ِ
                                         ِ
                 ْةروس(ْاللْنَ لوق يَ لْ ِ ضرَ لأاوْتاوامسلاْقَ لخْن  مْمه تْ لَ أسْنئَ لو َ
                                      ْ
                             ُ

                                                  َ َ ْ
                               َ
                        ُ
                                    ْ َ
                                           َ َ
                                                           ُ َ َ
                                                         )      ٕ٘ ْ:نامقل
                  “Dan  jika  engkau  bertanya  –wahai  Muhammad-  kepada
                  mereka: Siapakah yang menciptakan langit-langit dan bumi?
                  Maka mereka berkata: Allah”. (QS. Luqman: 25)
                   Pemahaman  Ibnu  Taimiyah  yang  menerapkan  firman
            Allah QS. Luqman: 25 ini bagi orang-orang Islam --yang padahal
            ayat tersebut menceritakan tentang orang-orang musyrik-- adalah
            pemahaman  sesat.  Demikian  pula  pemahaman  Ibnu  Taimiyah
            yang  mengatakan  bahwa  orang-orang  musyrik,  --walaupun
            mereka  mengingkari  hari  kebangkitan  dan  menetapkan  sekutu
            dan  anak  bagi  Allah--  sebagai  orang-orang  yang  paham  tauhid
            Rububiyyah adalah pendapat batil dan sesat, sebagaimana bantuhan
            untuk itu telah kita jelaskan di atas.
                   Padalah  makna  ayat  sebagaimana  yang  telah  dijelaskan
            oleh  para  ahli  tafsir;  ―bahwa  bila  orang-orang  musyrik  tersebut
            ditanya  siapakah  yang  menciptakan  semua  lapisan  langit  dan
   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220