Page 216 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 216
214 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid
bumi? Maka mereka benar-benar akan menjawab dengan
menyandarkan hakekat penciptaan itu semua kepada jawaban asal
fitrah manusia, di mana fitrah manusia mengakui bahwa segala
sesuatu dari alam ini ada yang menciptakannya; dalam hal ini yaitu
Allah‖.
Seandainya Ibnu Taimiyah mendatangkan semua bangsa
jin dan manusia untuk menetapkan bahwa Rasulullah telah
bertanya kepada orang-orang musyrik lalu mereka menjawab
pertanyaannya dengan pemahaman yang sama dengan
pemahaman Ibnu Taimiyah sendiri; tentulah semua bangsa jin
dan manusia itu tidak akan mampun menetapkan itu. Sungguh
tidak ada satu-pun orang yang memahami ayat tersebut seperti
pemahaman Ibnu Taimiyah ini, kecuali ia memang telah menjadi
pengikutnya, atau orang yang telah disesatkan oleh Allah.
(Dua Puluh Tujuh) : Tentang Tafsir QS. al-Mu‘minun:
86-87. Dalam al-Qur‘an Allah berfirman:
ِ
ِ
ِ
ْنوُ لوق يسْ،ميظعْ لاْ ِ شرعْ لاْ ُّ بروْ ِ عبسلاْتاوامسلاْ ُّ برْنمْلق ُ
َ ُ
ََ ْ
َْ
َ
َ َ
ََ
َ ْ
ِِ
) ٛٚ - ٛٙ ْ:نون ْ ؤ م هداْةروس(ْ للَّ
“Katakan –olehmu wahai Muhammad-; Siapakah Tuhan
tujuh lapis langit dan Tuhan Arsy yang agung? Mereka
akan berkata: Allah”. (QS. al-Mu‟minun: 86-87)
Ibnu Taimiyah memberlakukan firman Allah QS. al-
Mu‘minun: 86-87 ini terhadap orang-orang Islam --yang padahal
ayat tersebut menceritakan tentang orang-orang musyrik--.
Pemahamannya ini jelas sesat. Karena seandainya orang-orang
musyrik tersebut benar-benar mengetahui tauhid Rububiyyah --
seperti prasangka sesat Ibnu Taimiyah-- maka tentu Allah tidak
akan memerintah Rasulullah untuk bertanya kepada mereka;