Page 213 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 213
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 211
“Mengapa engkau membunuhnya setelah ia mengucapkan
“La Ilaha Illallah…”? Usamah berkata: “Wahai
Rasulullah, ia mengatakannya karena takut pedang?”,
Rasulullah berkata kepadanya: “Apakah engkau telah
membelah hatinya hingga tahu bahwa ia mengucapkannya
benar-benar karena takut pedang?”.
Dalam hadits sahih lainnya Rasulullah bersabda:
ْ منهوطبْقهأْلاوْسانلاْبولقْنعْبقنأْنأْرموأْندْهيإ
“Sesungguhnya aku tidak diperintah untuk melubangi hati-
hati manusia, dan membelah perut-perut untuk mengetahui
apakah hati mereka benar-benar beriman atau tidak?!”.
Dalam hadits sahih lainnya Rasulullah bersabda:
اهمدحأْابهْءباْدقفْرفاكْيَْويخلأْلجرلاْلاقْاذإ
“Bila seseorang berkata kepada saudaranya (sesama muslim);
“Wahai kafir…!” maka kekufuran telah terjadi pada salah
satu dari kedua orang tersebut”.
Dan masih banyak lagi teks-teks syari‘at yang telah
menetapkan bahwa kufur adalah perkara batin yang tidak
diketahui kecuali oleh Allah saja, [kecuali pada perkara-perkara
yang secara zahir jelas-jelas menunjukan kekufuran, seperti kufur
karena perbuatan atau perkataan, dan keyakinan yang ia
ungkapkannya]. Bila menghukumi satu orang muslim dengan
―kafir‖ adalah perkara yang membutuhkan kehati-hatian, apa lagi
menghukumi seluruh umat Islam dengan kufur?! Menghukumi
seluruh orang Islam dengan kekufuran adalah kata-kata yang tidak
akan pernah diucapkan oleh orang yang dalam hatinya sedikit saja
rasa takut kepada Allah. Sungguh Ibnu Taimiyah dalam hal ini