Page 218 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 218
216 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid
maka mereka akan menjawab Allah-, hal ini perintah dari Allah
bagi Rasul-Nya untuk memposisikan mereka sebagai orang-orang
yang tidak dapat menghindar dari fitrah dan akal sehat; bahwa
sebenarnya alam ini dengan segala isinya mestilah ada yang
menciptakannya. Hanya saja mereka mengingkari realitas ini.
Karena itu maka sebenarnya firman Allah QS. al-Mu‘minun: 86-
87 di atas menjadi bantahan terhadap kekufuran mereka.
(Dua Puluh Delapan): Firman Allah dalam al-Qur‘an:
ِ
ِ ِ
ِ
َ ُ ْ
َ
ْ
ْ ُُ
ُ ُ ََ
َُ
) ٔٓٙ ْ:فسوَْةروس(ْنوك ِ رشُّ مْمىوْ لاإْللهباْمىر ثكَ ْ ْ أ ْ نمؤ َامو
“Dan tidaklah kebanyakan mereka beriman dengan Allah
kecuali mereka adalah orang-orang musyrik”. (QS. Yusuf:
106).
Ibnu Taimiyah memberlakukan firman Allah QS. Yusuf:
106 yang turun tentang orang-orang musyrik ini terhadap orang-
orang Islam. Pemahamannya ini jelas rusak dan sesat. Tetapi
makna ayat ini sebagimana dipahami orang para ahli tafsir, firman
Allah “wa ma yu‟minu aktsaruhum billah”; ayat ini memberikan
pemahaman bahwa mereka meyakini adanya pencipta kepada
selain Allah. Lalu firman Allah: “Illa wa hu musyrikun”; ayat ini
memberikan pemahaman bahwa mereka musyrik karena mereka
menjadikan bagi-Nya sekutu-sekutu yang oleh mereka disembah
selain Dia. Atau –dalam satu tafsirannya- bahwa mereka musyrik
adalah karena mereka menjadikan para pendeta dan biksu-biksu
mereka sebagai tuhan-tuhan bagi mereka. Atau –dalam tafsiran
lainnya- bahwa mereka musyrik adalah karena mereka menjadikan
adanya anak bagi Allah. Atau –dalam tafsiran lainnya- bahwa
mereka musyrik adalah karena mereka mengatakan; ―Engku tidak
ada sekutu agi-Mu, kecuali sekutu yang dia itu adalah milik bagi-
Mu da segala apa yang dimiliki oleh sekutu tersebut‖. Atau –