Page 54 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901_tanpa tambahan-1-1-98
P. 54
Sambil menunggu hasil ujian akhir, aku mulai sibuk mencari informasi tentang
kemungkinan kemana aku akan melanjutkan pendidikan. Aku masih berangan-
angan dan berharap bisa kuliah di Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada
(UGM). Syukur-syukur bisa ke ITB. Saat aku mencari informasi ke UGM, aku
didatangi beberapa mahasiswa senior dan menawarkan jasa untuk memuluskan
tes dengan syarat mengisi formulir. Formulir itu berisi tentang kesediaan
menjadi anggota organisasi mahasiswa underbow salah satu Parpol setelah
nantinya diterima menjadi mahasiswa. Yang paling agresif adalah mereka yang
tergabung dalam CGMI dan HMI.
Melihat perkembangan politik saat itu dan adanya pergerakan organisasi yang
semakin tidak kondusif membuat perasaanku tidak nyaman dan tidak lagi
berkeinginan menggebu untuk berkuliah di UGM. Apalagi setelah aku pulang
ke desa, mendengar bapak menerima terror. Tanah miliknya akan diambil
sebagian oleh BTI. Tanah tersebut akan dibagikan kepada anggauta BTI yang
tidak mempunyai tanah garapan. Aku semakin merasa khawatir.
Aku kemudian berfikir realistis, menyikapi situasi politik yang semakin tidak
kondusif serta kondisi ekonomi orang tua yang tidak kunjung membaik. Untuk
sementara, aku harus menunda keinginan menjadi INSINYUR, tetapi aku harus
tetap bisa melanjutkan pendidikan minimal setingkat Akademi. Hal tersebut
agar aku bisa segera mendapatkan pekerjaan setelah lulus. Aku mulai berburu
akademi apa, yang menjanjikan masa depan. Syukur-syukur ada yang
memberikan beasiswa atau ikatan dinas. Ada beberapa yang menarik minatku,
antara lain ATPU (Akademi Teknik Pekejaan Umum) di Bandung, APDN
(Akademi Pemerintahan Dalam Negeri) di Jakarta, dan LAN (Lembaga
Administrasi Negara) di Jakarta. Ketiga Akademi itu menjanjikan beasiswa dan
pekerjaan setelah lulus Pendidikan.
Salah satu yang sangat menarik adalah AMN (Akademi Militer Nasional) yang
juga memberi bea siswa all in secara penuh, diasramakan, dan memberikan
jaminan pekerjaan setelah lulus. Spanduk yang terpasang di jalan dan di kantor
Korem dan Kodim Yogya, dan iklan di RRI isinya sangat menarik. Isinya bukan
“AMN menerima pendaftaran Calon Taruna”, tetapi “Angkatan Darat
memanggil para pemuda yang patriotik, lulusan SMA Pas/Pal dan STM untuk
dididik menjadi Perwira yang berjiwa Ksatria, Penjaga, dan Pembela Tanah Air,
yang tanggap, tanggon, dan trengginas di Akademi Militer Nasional”.
Aku merasa tergelitik dan terpanggil dengan iklan itu. Aku teringat kepada
saran temanku SMP untuk masuk AMN. Aku berfikir walaupun tidak sesuai

