Page 55 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901_tanpa tambahan-1-1-98
P. 55
dengan cita-cita, tetapi apabila aku bisa menjadi tentara, maka aku akan aman
dan keluargaku terlindungi dari situasi politik seperti yang terjadi saat itu.
Ternyata pendaftaran dilaksanakan sebelum pengumuman hasil ujian SMA
dengan persyaratan menyerahkan surat keterangan dari sekolah dan salinan
rapor kelas 3, surat keterangan sehat dari rumah sakit, surat keterangan
kelakuan baik dari kepolisian dan surat izin dari orang tua karena aku anak
bungsu. Ada ketentuan bahwa anak tunggal, anak sulung, anak laki satu-satunya
dalam keluarga, dan anak bungsu harus menyertakan surat izin dari orang tua.
Ada keraguan di hatiku untuk menyampaikan keinginan ini kepada orang tua.
Aku khawatir simbok tidak akan mengizinkan aku menjadi tentara. Dalam
pemahamannya, tentara adalah pekerjaan yang berbahaya. Namun, setelah aku
jelaskan, terutama tentang biaya pendidikan dan jaminan pekerjaan setelah
lulus serta kemungkinan perang di masa datang, bapak dan simbok akhirnya
mengizinkan walaupun masih ada keraguan.
Dengan niat yang sungguh-sungguh, aku kemudian tergopoh-gopoh, mendaftar
melalui Korem Yogyakarta. Pada waktu mendaftar, aku langsung diberi jadwal
untuk mengikuti seleksi.
Mengikuiti seleksi masuk AMN.
Seleksi tahap awal di Kodam Diponegoro.
Ujian awal ini dilaksanakan di Resimen Induk Kodam (Rindam) Diponegoro, di
Magelang. Untuk menuju ketempat itu, dari Yogyakarta aku naik bus, turun di
terminal bus Mertoyudan. Dari terminal bus aku berjalan kaki sekitar 5 km
menuju ke Rindam, di Jl Ksatrian, Ngentak. Selama kegiatan seleksi, yang
memakan waktu hampir 2 minggu itu, aku ditampung di asrama prajurit, diberi
makan gratis dan bahkan uang transport dari Yogyakarta diganti. Aku sangat
menikmati tidur di atas kasur yang belum pernah aku rasakan selama ini,
apalagi udara di Magelang sejuk.
Seleksi dilaksanakan secara marathon dengan sistem gugur. Hari pertama,
pemeriksaan kesehatan, bertempat di RST Magelang. Inilah pertama kalinya
aku menjalani pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Seluruh badanku
diperiksa dengan teliti luar dalam termasuk mata, hidung, telinga, mulut, kulit,
dubur, bentuk kaki, telapak kaki, keserasian tubuh, pemeriksaan darah,
rongtsen paru, dan jantung. Hasil pemeriksaan aku dinyatakan lulus dilanjutkan
hari berikutnya, test akademik. Materi tes akademik mencakup matematika,
bahasa Indonesia, bahasa Inggris, pengetahuan umum, dan pengetahuan sosial.
Aku merasa bahwa materi tidak terlalu sulit, lebih ringan dibandingkan dengan

