Page 88 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901_tanpa tambahan-1-1-98
P. 88

matematika,  dan  Kepemimpinan  militer.  Untuk  ujian  fisik,  aku  masih
        terkendala  dalam  berenang.  Aku  sudah  berhasil  lolos  pada  renang  umum,
        tetapi masih gagal pada renang militer.
        Nilai dari hasil ujian akademik, kesemaptaan jasmani, kondite, mental ideologi,
        dan  pemeriksaan       psikologi  adalah  dasar  untuk  menentukan  kelulusan  dan
        penjurusan.
        Nilai dalam bidang akademik, kesemaptaan jasmani, dan psikologi diambil dari
        hasil ujian atau tes. Adapun, nilai kondite dan mental ideologi ditentukan dari
        hasil pengamatan para pelatih, dosen, pembimbing, komandan, dan para atasan

        serta  catatan administrasi yang bersangkutan selama dalam pendidikan.
        “Kondite”  adalah  perilaku,  kemampuan,  kepatuhan  kepada  tata  tertib,  dan
        ketaatan  kepada  agamanya.  Adapun,  “mental  ideologi”  adalah  sikap  dan
        pemahamannya  terhadap  Pancasila,  UUD  1945,  Bhineka  Tunggal  Ika,  dan
        NKRI.
        Dengan  berakhirnya  ujian  Perwira  itu,  maka  seluruh  program  Pendidikan
        selesai.

        Sambil  menunggu  hasil  ujian,  kami  diberikan  introduksi  tentang  kecabangan
        atau  korp yang akan dituju setelah lulus. Untuk angkatanku akan mengisi 4
        kecabangan jurusan Tempur, yaitu Infantri (Inf), Kavaleri (Kav), Arteleri Medan
        (Arm),  Artileri  Pertahanan  Udara  (Arh),  dan  3  kecabangan  jurusan  Teknik,
        yaitu  Zeni  (Czi),  Peralatan  (Cpl),  dan  Perhubungan  (Chb).  Para  intruduktor
        dari  masing-masing  korp  tentu  mempromosikan  tugas-tugas  dan  berbagai
        kelebihan yang dimilikinya.  Aku tertarik kepada korp Zeni karena mempunyai
        tugas yang mirip-mirip dengan pekerjaan Insinyur, cita-citaku dulu.

        Kegiatan akhir sebelum pengumuman kelulusan  adalah SITARDA yang kali ini
        AMN  sebagai  penyelenggara.  Kami  Taruna  Senior  tingkat  akhir  (wreda  )
        berkumpul di AMN, menerima indoktrinasi tentang Doktrin ketiga Angkatan
        (AD, Kartika Eka Paksi), (AL, Jalesveva Jayamahe), (AU, Swa Buana Paksa) dan
        Polri (Tri Brata) serta Doktrin ABRI (Catur Dharma Eka Karma) bertempat di
        ksatrian AMN dilanjutkan dengan KKL di daerah Slawi, Tegal.
        Pada  KKL  ini,  kami  melakukan  survei  tentang  pemahaman  dan  aplikasi
        “IPOLEKSOSBUDMIL”  pada  masyarakat  pedesaan  di  Lebaksiu  serta
        melaksanakan  bakti  sosial  bersama  warga  masyarakat,  membuat  jembatan
        penyeberangan, dan memperbaiki jalan desa.

        Tanggal  4  Desember  1968  adalah  hari  yang  menentukan  masa  depan  kami.

        Kami dikumpulkan di Gedung “Pelangi”, gedung legendaris bagi Taruna AMN
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93