Page 11 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901-1-123
P. 11
Apabila musim panen tiba, rumah bapak dipenuhi dengan aneka
macam hasil panen. Agar cukup untuk menampung hasil panen,
bapak membangun rumah yang cukup besar. Ada tiga bangunan
rumah utama, joglo di depan dan dua limasan, di tengah dan
belakang. Desain rumah sungguh sederhana, tanpa kamar-kamar,
karena fungsi utamanya adalah untuk menyimpan hasil panen.
Rumah berlantai tanah, berdinding papan berbentuk lawang dan
sebagian berdinding gedhek, beratap genteng.
Apabila panen sudah usai, rumah menjadi kosong. Rumah depan
difungsikan kembali sebagai tempat untuk menerima tamu atau
kegiatan sosial lainnya. Rumah tengah untuk tempat makan dan
tempat tidur anak lelaki. Adapun rumah belakang untuk tempat
tidur bapak, simbok, dan anak perempuan, serta untuk
menyimpan benih dan bahan makanan cadangan.
Di samping bangunan utama, dibuat juga bangunan tambahan
untuk dapur, lesung dan lumbung. Demikian juga untuk hewan
peliharaan, kerbau dan sapi masing-masing dibuatkan kandang
tersendiri.
Untuk mengerjakan lahan, selain mengupah orang, bapak
memelihara kerbau dan sapi, yang didayagunakan untuk
membajak. Selain kerbau dan sapi, bapak juga memelihara
kambing dan ayam. Disamping untuk membantu pekerjaan,
hewan-hewan peliharaan itu juga diambil nilai tambahnya. Dari
kerbau, sapi, dan kambing, akan diperoleh tlethong, sebutan
untuk kotoran kerbau dan sapi, serta srinthil, kotoran kambing,
untuk dijadikan pupuk kandang organik. Waktu itu pupuk buatan
pabrik masih langka, belakangan baru ada pupuk UREA.
Hewan peliharaan itu juga merupakan tabungan, yang apabila
sewaktu-waktu bapak membutuhkan dana tunai yang cukup
besar, bisa dijual. Adapun ayam utamanya diambil telurnya, dan
sesekali disembelih untuk lauk. Jika dipandang bahwa tenaga dari
kerbau dan sapi itu sudah melemah karena umur atau sebab lain,
maka akan dijual dan diganti dengan yang berumur lebih muda.