Page 197 - Draft Revisi BUKU TJ Reviu Bu Ning PR Ok_Kirim Pak Unan_18 Des 2024
P. 197

3.  Dalam hukum pidana, terminologi “Undang-Undang” yang terkandung dalam

                         makna  asas  legalitas  hukum  pidana  adalah  merujuk  pada  pengertian
                         undang-undang dalam arti yang sesungguhnya, yaitu produk hukum tertulis

                         yang dibuat oleh pembentuk undang-undang yang di Indonesia dilakukan
                         oleh  Dewan  Perwakilan  Rakyat  bersama  Presiden  (Putusan  MK  No.

                         46/PUU-XIV/2016).


                       Terhadap  asas  legalitas  dalam  Putusan  MK  Nomor  46/PUU-XIV/2016  telah

                       diperjelas  dengan Pasal 1  ayat  (1) UU  Nomor  1 Tahun 2023  tentang  Kitab
                       Undang-Undang Hukum Pidana  (KUHP) yang menyatakan bahwa:

                       Tidak  ada  satu  perbuatan  pun  yang  dapat  dikenai  sanksi  pidana  dan/atau

                       tindakan, kecuali atas kekuatan peraturan pidana dalam peraturan perundang-
                       undangan yang telah ada sebelum perbuatan dilakukan.


                       Penjelasan Pasal 1 ayat (1)

                       Ketentuan  ini  mengandung  asas  legalitas  yang  menentukan  bahwa  suatu
                       perbuatan merupakan Tindak Pidana jika ditentukan oleh atau didasarkan pada

                       peraturan  perundang-undangan.  Peraturan  perundang-undangan  dalam

                       ketentuan ini adalah Undang-Undang dan Peraturan Daerah. Asas legalitas
                       merupakan  asas  pokok  dalam  hukum  pidana.  Oleh  karena  itu,  peraturan

                       perundang-undangan yang  mengandung  ancaman  pidana  harus sudah  ada
                       sebelum Tindak Pidana dilakukan. Hal ini berarti bahwa ketentuan pidana tidak

                       boleh berlaku surut.


               Pertanyaan 196

               Bagaimana menentukan pelanggaran suatu norma diberikan sanksi pidana?


                     Jawaban:

                     Suatu  pelanggaran  norma  dalam  suatu  undang-undang  dapat  dikenai  sanksi
                     pidana  perlu  memperhatikan  asas  ultimum  remedium.  Sudikno  Mertokusumo

                     (Mertokusumo, 2009: 128) mengartikan bahwa ultimum remedium sebagai alat
                     terakhir,  artinya  sanksi pidana  dapat  digunakan  jika  sanksi-sanksi  lain  sudah

                     tidak  dapat  memberikan  efek  jera  bagi  pelakunya.  Ketentuan  sanksi  pidana




                                                                                                      197
   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202