Page 23 - E-Modul Pelabuhan Udara (Aktualisasi-Dinda Sekar Selni Prawardani, S.T.,M.T)
P. 23
2.3. Konfigurasi Roda Pendarat.
Sistem roda pendarat pesawat merupakan komponen krusial yang menopang seluruh
bobot pesawat saat berada di darat. Selain sebagai penyangga, roda pendarat juga
berperan penting dalam meredam guncangan saat pesawat mendarat, memastikan transisi
mulus antara fase terbang dan meluncur, serta menghentikan laju pesawat setelah
menyentuh landasan. Berdasarkan posisinya, roda pendarat terbagi menjadi tiga jenis
utama: nose wheel yang berada di bagian depan pesawat, tail wheel yang umumnya
ditemukan pada pesawat-pesawat jaman dulu, dan (main landing gear) roda utama yang
terletak di dekat pusat gravitasi pesawat CG= Center of Gravity.
Sistem roda pendarat pesawat (Landing Gear) dapat dikategorikan menjadi beberapa tipe
berdasarkan konfigurasinya.
a. Konfigurasi konvensional memiliki ciri khas dua roda utama di bagian depan pusat
gravitasi dan sebuah roda kecil di bagian ekor. Desain ini umumnya ditemukan pada
pesawat-pesawat generasi sebelumnya.
b. Konfigurasi tricycle memiliki dua roda utama di bagian belakang dan satu roda
hidung. Konfigurasi ini memberikan keuntungan dalam hal kemudahan pengendalian
di darat dan keamanan saat pendaratan. Sementara itu,
c. Konfigurasi tandem umumnya digunakan pada pesawat berbadan besar. Pada
konfigurasi ini, roda hidung (nose wheel) dan roda utama (main landing gear) disusun
secara berurutan pada badan pesawat.
2.4. Jenis Mesin Pesawat.
Perkembangan teknologi mesin pesawat secara historis telah mendorong peningkatan
kinerja pesawat terbang. Perjalanan ini dimulai dari era pesawat bermesin piston seperti
Mustang dan Dakota pada awal abad ke-20 hingga mencapai puncaknya pada era pesawat
bermesin jet di abad ke-21.
Halaman19