Page 29 - E-Modul Pelabuhan Udara (Aktualisasi-Dinda Sekar Selni Prawardani, S.T.,M.T)
P. 29
Dalam perancangannya, semua fasilitas fisik yang telah ada di lapangan terbang seperti
navigasi dan telekomunikasi udara, serta penggunaan lalu lintas dan area udara harus
diakomodasi. Selain itu, perencana perlu mempertimbangkan keseimbangan lingkungan dengan
menganalisis penggunaan tanah sekitar bandar udara. Data ekonomi, jumlah penduduk,
aktivitas ekonomi, dan tata guna daerah juga harus dikumpulkan untuk meramalkan
permintaan di masa mendatang.
3.3. Fasilitas Penunjang di Pelabuhan Udara
Perencanaan pembangunan bandar udara melibatkan berbagai fasilitas penting yang saling
terkait. Fasilitas-fasilitas tersebut meliputi:
1. Landasan pacu (runway) sebagai area lepas landas dan pendaratan pesawat,
2. Jalan taksi (taxiway) yang menghubungkan landasan pacu dengan terminal,
3. Apron sebagai tempat parkir pesawat dan naik turun penumpang,
4. Terminal penumpang,
5. Jalan masuk menuju bandar udara,
6. Area parkir untuk berbagai jenis kendaraan,
7. Bangunan kargo untuk penanganan barang, dan
8. Hanggar sebagai tempat penyimpanan/parkir pesawat.
Kebutuhan akan fasilitas-fasilitas tersebut ditentukan berdasarkan analisis permintaan lalu
lintas udara dan perencanaan tata ruang bandar udara. Standar-standar internasional yang
dikeluarkan oleh organisasi seperti Federal Aviation Administration (FAA) dan International Civil
Aviation Organization (ICAO) memberikan pedoman teknis mengenai desain, dimensi, dan
konfigurasi dari setiap fasilitas. Standar-standar ini mencakup aspek seperti panjang dan lebar
landasan pacu, tata letak taxiway, ukuran apron, serta kapasitas terminal penumpang.
Dengan mengacu pada standar-standar internasional, perencanaan pembangunan bandar
udara dapat dilakukan secara lebih efisien dan efektif. Standar ini memberikan kerangka kerja
yang jelas bagi para perencana untuk menentukan dimensi dan konfigurasi dari setiap
komponen bandar udara, baik untuk pembangunan bandar udara baru maupun pengembangan
bandar udara yang sudah ada. Hal ini memungkinkan perencanaan yang lebih terukur dan
mengurangi risiko terjadinya kesalahan dalam perencanaan.
Secara keseluruhan, perencanaan pembangunan bandar udara merupakan proses yang
kompleks dan membutuhkan pertimbangan yang matang terhadap berbagai faktor. Selain
aspek teknis, faktor-faktor seperti lingkungan, sosial, dan ekonomi juga perlu diperhatikan
dalam perencanaan. Dengan mengacu pada standar internasional dan melakukan analisis yang
komprehensif, diharapkan dapat dihasilkan perencanaan bandar udara yang optimal dan
memenuhi kebutuhan masyarakat.
3.3.1. Pemilihan Lokasi Pelabuhan Udara
Pemilihan lokasi untuk pembangunan bandar udara baru hendaknya didahului dengan
penyusunan kriteria yang komprehensif. Kriteria ini berfungsi sebagai acuan dalam
mengevaluasi berbagai alternatif lokasi dan memastikan bahwa keputusan yang diambil
optimal. Selain itu, kriteria ini juga dapat digunakan sebagai referensi dalam perencanaan
pengembangan lapangan terbang yang sudah ada.
Halaman25