Page 112 - Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran
P. 112
RANCANGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
Spillane (2004) menyatakan bahwa dalam ketersediaan dokumen-dokumen administrasi
proses sensemaking (memaknai, memahami) pembelajaran sebagai bukti kepatuhan guru
kebijakan, guru seringkali cenderung dan satuan pendidikan pada peraturan yang
menggunakan cara berpikir (paradigma) yang berlaku. Hal ini pun terjadi karena hal yang
lama untuk memahami kebijakan baru. Hal ini sama, pengawas sekolah menerjemahkan
juga ditemui dalam monev etnografi PSP dan kebijakan kurikulum yang baru menggunakan
SMKPK. Kurikulum yang sebenarnya dirancang paradigma lama.
untuk mengurangi beban administrasi guru
malah dipersepsikan sebaliknya. Fokus b. Implementasi sesuai kesiapan
kepala sekolah dan guru untuk menghasilkan
Merujuk kembali pada teori sensemaking
dokumen KOS karena menjadi salah satu
aspek Kurikulum Merdeka, misalnya, seringkali yang disampaikan pada Bagian A, pendidik,
pimpinan, dan juga pemerintah daerah
menghilangkan esensi tentang pentingnya
memahami karakteristik satuan pendidikan akan memaknai kurikulum berdasarkan
keyakinan mereka tentang pembelajaran
sebagai dasar untuk mengembangkan
kurikulum yang sesuai dengan karakteristik serta peran pendidik dan peran mereka dalam
mendukung pembelajaran, nilai-nilai, kognisi
tersebut. Guru juga ditemui lebih fokus pada
format modul ajar serta wajib atau tidaknya dan kompetensi (mikrosistem), situasi dan
konteks satuan pendidikan (mesosistem), dan
mereka membuat dokumen tersebut daripada
memaknai fungsi modul ajar untuk membantu konteks yang dipengaruhi juga oleh sistem
budaya secara umum (makrosistem) (OECD,
mereka dalam merancang pembelajaran. Selain
itu didapati juga kecemasan guru dan kepala 2020). Oleh karena itu, proses penyesuaian
kebijakan dengan situasi guru pasti akan
sekolah tentang benar-salahnya praktik yang
mereka lakukan yang mengindikasikan bahwa selalu terjadi (Ball et al., 2012; Honig, 2006;
Spillane, 2004). Pertanyaannya adalah apakah
sistem akuntabilitas seringkali dikaitkan dengan
proses implementasi kebijakan. proses pembelajaran yang dilakukan satuan
pendidikan dan pendidik ini akan diperhatikan,
Temuan-temuan tersebut merupakan umpan difasilitasi oleh pemerintah atau akan diabaikan
balik yang penting untuk perancangan saja, dibiarkan menjadi suatu dinamika yang
strategi implementasi kurikulum. Hasil terjadi di tingkat lokal/daerah?
monev mengkonfirmasi teori tentang proses
pemaknaan kurikulum yang kompleks, Berbagai studi secara konsisten
merekomendasikan adanya penyesuaian
dipengaruhi oleh kompetensi, paradigma,
budaya kerja, serta birokrasi institusi strategi implementasi dari pusat dengan
kompleksitas di tingkat lokal (Bryk et al., 2015;
pendidikan. Tradisi compliance atau kepatuhan
pada arahan dari atasan sangat mempengaruhi Honig, 2006; Wilcox, 2017). Dalam situasi
yang demikian dan kompleksitas situasi yang
proses sensemaking yang dilakukan guru
ketika mulai mengimplementasikan kurikulum. berbeda-beda antara satu sekolah dengan
sekolah lainnya, implementasi yang seragam
Kecemasan akan semakin banyaknya
beban kerja karena banyak hal yang perlu (one-size-fits-all atau satu ukuran untuk semua)
bukanlah strategi yang ideal (Bryk et al., 2015).
dikembangkan di tingkat satuan pendidikan
juga dipengaruhi oleh tuntutan dari pengawas Kesiapan satuan pendidikan yang beragam
membutuhkan proses implementasi yang
sekolah yang belum berubah, masih fokus pada
berbeda pula. Membiarkan satuan pendidikan
112