Page 66 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 66
haji,sehingga semakin bagus dan bertambah bahasa yang
97
mereka gunakan dalam percakapan sehari-hari.
C. Perspektif Ulama Terhadap Sinonimitas dan
Asinonimitas
Dari penjelasan sebelumnya kaitannya dengan
sinonimitas, bisa terlihat bahwa masih terjadi perbedaan
pendapat para ahli bahasa dalam menyikapi sinonimitas
dalam bahasa Arab.Di antara para ahli bahasa ada yang
menerima atau mengakui keberadaan dari pada istilah
tara>duf atau sinonim, dan sebagian yang lain tidak
mengakui atau menolak keberadaan sinonim. Pengakuan
mereka terhadap ada tidaknya sinonim, didasari dengan
alasan serta dalil. Untuk lebih jelasanya, maka penulis akan
mengklasifikasikan masing-masing dari sikap para ahli
bahasa sebagai berikut:
1. Ulama yang Menerima Adanya Sinonimitas
Ibnu Khala>wiyah salah satu ulama klasik yang
menerima keberadaan sinonim dalam bahasa
Arab.Penetapan tersebut para ahli bahasa melakukan usaha
}
untuk mengumpulkan beberapa lafaz yang menujuk pada
satu makna dengan tanpa adanya batasan. Seperti Ibn
Khala>wiyah dengan bangga, karena mampu menghafal
lima puluh kata dijadikan nama lain (tara>duf) dari kata saif
yang berarti pedang, kemudian lima ratus kata untuk nama
lain dari “asad” yang berarti singa dan “ al-Hayyah” yang
97 Ibn Fari>s, al-S{ahibi , Beirut: Maktabah al-Ma’rif, 1993, hlm. 55.
52