Page 67 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 67
berarti ular. Demikian pula yang dilakukan oleh al-As}mu’i>
sebagai tokoh bahasa yang mendukung keberadaan
}
sinonimitas, ia menghafal lafaz bermakna batu sampai
98
tujuh puluh kata.
Tokoh lain juga seperti al-Rumma>ni dalam
karangannya yang berjudul “ al-Alfaz} al-Muatara>difah”
yang terdiri dari empat ratus pasal yang khusus memuat
kata-kata sinonim yang memiliki kesamaan makna dalam
setiap pasalnya. Seperti contoh; was}ala, h}aba, a’ta, rafada
dan wahaba, semuanya diberi arti “memberi” dan kata al-
\
suru>r, al-farh, al-h}ubu>ru dan al-jazlu yang diberi arti
99
“gembira”.
Melihat para ahli bahasa di atas, masih belum
terlihat tidak adanya batasan keluasan sinonim dengan
adanya kesesuain yang sangat dekat atau perbedaan yang
tidak jauh dari beberapa kata yang dianggap sinonim. Oleh
sebab itu muncullah dua orang tokoh bahasa yaitu Fakhrur
Ra>zi> dan al-Asfaha>ni>. Kedua tokoh ini mencoba
}
memberikan batasan keluasan sinonim terhadap lafaz-lafaz}
yang dianggap sinonim. Hanya saja al-Asfaha>ni>
}
memberikan pendapat bahwa lafaz-lafaz} tersebut harus ada
dalam satu dialek dan tidak dalam dialek berbeda, baru hal
tersebut dikatakan sinonim.
98 Bint al-Sya>t}I, al-Ija>z al-Bayani li al-Qur’an…hlm. 211.
99 Fathur Rahim, Kontroversi Seputar Sinonim dalam Bahasa Arab,
Jurnal Madaniya (Jurnal Sastra dan Sejarah), 2002, hlm. 72.
53