Page 74 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 74
oleh muridnya yaitu Ibn Fari>s yang memiliki karya “al-
”
S}a>hibi fi> Fiqh al-Lugah dan Abu Fata>h Us}man ibn Jinni
dalam karya “al-Khas}a’is}”. 106
Penolakan sinonim ini oleh ulama yang tidak
menerima keberadaannya dianggap hanya pemborosan
kata yang tidak perlu,dan membuat ketidakjelasan satu
kata dengan kata yang lain. Sebagaimana yang dikisahkan
oleh Ibn A’rabi> 107 bahwa “ suatu hari Abu> ‘Ali> al-Farisi (w.
395 H), pernah mendatangi tempat para panglima di daulah
Halab, di tempat itu dihadiri oleh beberapa pembesar ahli
bahasa Arab, di antaranya Ibn Khala>wiyah, 108 dan di
tengah-tengah keramaian tersebut beliau berkata
bahwa,”saya menghafal lima puluh nama untuk pedang”
kemudian mendengar perkataan itu, serentak Ibn Fari>s
tersenyum sambil berkata bahwa,” sebenarnya nama-nama
106 Bint Sya>t}i, al-Ija>z al-Baya>ni> li al-Qur’an ...hlm. 21.
107 Ibn al-‘Arabi> berkata: setiap dua huruf yang diucapkan oleh bangsa
Arab itu pasti memiliki satu makna, dan setiap masing-masing
huruf dari keduanya itu pasti memiliki perbedaan antara satu
dengan yang lainnya. Jika kami mengetahui perbedaan tersebut,
maka kami akan jelaskan, tetapi jika kami tidak mengetahuinya
pasti orang Arab mengetahuinya. Lihat Must}afa S}adiq al-
Ra>fi>’I, Ta>ri>kh A<da>b al- ‘Arab , Mesir: t. pn, 1940, juz 1, hlm.
405.
108 Nama lengkap beliau adalah Husain bin Ahmad bin Khala>wiyah,
beliau seoranng ulama ahli bahasa yang berasal dari Himdan,
salah satu daerah kebanngsaan Halb, dan wafat juga di tempat
itu. Adapun karya tulis beliau di antaranya, laisa fi al-Kala>m al-
Arab, Syarah al-Maqs}urah ibnu Darid, al-Isytiqa>q, al-Maqs}u>r
wa al-Ma’du>d, dan dalam Emi>l Ba>di> Ya’ku>b, Fiqh al-Lughah
\
,
al-‘Aarabiyah wa Khasa>’is}uha Beirut: Da>r al-Saqafah al-
}
Islamiyah, t,t, hlm. 174.
60