Page 78 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 78
memiliki isyarat-isyarat, sehingga mustahil terdapat
sinonim sempurna.
Kemudian Ani>s menambahkan bahwa sebagian
besar para ahli bahasa yang menolak sinonim adalah para
kritukus sastra yang selalu memakai khayalan ketika
memahami kata dan tidak mengetahuinya hal itu kecuali
mereka.Mereka memberikan penjelasan dengan sangat
dalam makna-makna yang tidak diketahui oleh orang biasa
serta mereka mendalami makna dari kata-kata dan mencari
makna dibalik zhahir kata-kata itu. 116
Adapun dasar sumber penolakan para ulama ahli
bahasa terhadap sinonim dalam bahasa Arab yaitu:
a. Para ahli bahasa yang terdahulu sangat teliti dan
bijak di dalam menggunakan kata-kata. Mereka
tidak menggunakan suatu kata yang tidak
memiliki arti atau nilai. Oleh karenanya dikatakan
benar jika kata yang ditandakan pada arti kedua
dan ketiga berbeda dengan yang pertama. Artinya
dua kata atau lebih pasti memiliki atau menunjuk
pada arti yang berbeda satu dengan yang lainnya.
b. Sebagaimana yang dikatakan Abu> ‘Ali al-Fa>risi>,
bahwa nama sesuatu pada dasarnya adalah satu,
adapun nama ke dua dan selebihnya itu merupakan
sifat atau penjelas dari sesuatu itu. Secara tegas
beliau berkata “ saya hanya hafal satu nama dari
kata pedang, yaitu “saif” dan ketika ditanya,
116 Ani>s, Fi> lal- Lahja>t al-Arabiyah, …hlm. 81.
64