Page 75 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 75
untuk pedang yang kamu hafal itu hanya satu, yaitu kata
“saif”, kemudian ia berkata lagi kepada Abu> Fari>s,
“bagaimana dengan kata al-munhidu dan al-s}ari>m,
kemudian dijawab dengan tegas oleh Abu> Fari>s,’
sesungguhnya yang lainnya itu semua sifat atau kata-kata
penjelas. Nampaknya Ibn Khala>wiyah tidak membedakan
antara isim dan sifatnya. 109
Ulama yang menolak sinonim seperti Ibn Fa>ris
memberikan bukti dengan mengatakan bahwa “bebepa
lafaz} yang berbeda yang dipakai untuk menyebutkan satu
benda, seperti kata saif, al-munhidu dan al-s}arim, lafaz} ini
merupakan hanya satu yang menunjuk kepada makna
pedang, yaitu al-saif, sedangkan yang lainnya merupakan
julukan yang berfungsi sebagai penjelas.
Para ahli bahasa yang menolak sinonim ini, ingin
memabangun suatu prinsip bahwa sesungguhnya dalam
setiap kata sifat memiliki makna tersendiri yang tidak
sama yang satu dengan yang lainnya. Oleh sabab itu
mereka menganggap itu tidak sinonim dan tidak bisa saling
dipertukarkan. 110
Abu Hila>l al-‘Aska>ri sebagai linguis yang menolak
adanya sinonim dalam bahasa Arab dengan karangannya
yang berjudul “ al-Furu>q al-Lughawiyyah”. Buku ini secara
tegas menyatakan bahwa sinonim dalam bahasa Arab itu
tidak ada sekaligus menerangkan perbedaan-perbedaan
109 Imam al-Suyu>t}i, al-Muzhir , juz 1, hlm. 401.
110 Emi>l Ba>di> Ya’ku>b, Fiqh al-Lughah al-‘Aarabiyah wa
Khasa>’is}uha ,…hlm.175.
}
61