Page 127 - hujan
P. 127
sejauh lima puluh kilometer menjadi materi dalam pelatihan dasar relawan
tahun-tahun berikutnya. Dikenang oleh banyak orang.
***
2
Ruangan kubus 4 x 4 m dengan lantai pualam itu lengang.
” Ya Tuhan, kamu salah satu gadis itu?” Elijah menatap gadis di atas sofa
dengan tatapan tidak percaya. Dia pindah me natap layar tablet di tangannya,
sebuah benang biru muncul, sangat terang. Memori solid yang menyenangkan.
Cerita itu valid. Bando logam di kepala pasien tidak bisa di tipu.
” Ya Tuhan, aku tahu cerita itu!” Elijah menutup mulutnya.
Gadis di atas sofa mengangguk samar.
”Aku mendengar cerita itu beberapa tahun lalu. Saat pelatihan periodik bagi
perawat. Peristiwa itu dijadikan studi kasus. Kami berdiskusi panjang tentang
peristiwa itu. Dan kamu... kamu salah satu gadis di dalam cerita itu. Masih
muda sekali, bahkan belum genap delapan belas tahun.”
Elijah mengembuskan napas, berusaha kembali fokus pada tugasnya. Dia
hanya bertugas sebagai perantara cerita, fasilitator, agar bando logam bisa
memetakan saraf pasien secara utuh. Tidak lebih, tidak kurang. Tapi semua
cerita tadi membuatnya mulai tertarik secara emosional. Bagaimana mungkin,
seorang gadis muda, dengan proJl yang dipenuhi catatan pelayanan ma sya rakat,
punya kehidupan yang seru dan menakjubkan, datang ke ruangan kubus untuk
melakukan terapi?
”Apa yang terjadi setelah itu, Lail?”