Page 138 - hujan
P. 138

17



















                LAIL  dan  Maryam  memang  telah  melupakan  kejadian  malam  itu,  tapi  tetap

                ada yang mengingatnya. Belasan ribu penduduk kota di hilir sungai, ratusan ribu

                orang  yang  membaca  kisah  ter sebut,  dan  sepuluh  anggota  komite  penghargaan
                di   markas   besar   Organisasi   Relawan   Ibu   Kota   tidak   melupakannya.    Komite

                Pusat   bersepakat    dengan   suara   bulat,   apa   yang   dilakukan   Lail   dan   Maryam

                malam     itu,   berlari   menembus    badai   sejauh    lima   puluh   kilo meter   untuk

                memperingatkan       seluruh   penduduk     kota,   membuat    kedua   remaja   itu   ber hak
                menerima penghargaan Dedikasi dan Pengorbanan Tingkat Pertama.

                  Dua hari sebelum perjalanan mereka ke Ibu Kota, bahkan Ibu Suri ikut sibuk.

                  ” Itu  bukan  acara  pemberian  penghargaan  di  lapangan  sekolah  atau  aula  panti.
                Itu   jamuan   makan    malam,    di   ballroom   hotel,   di hadiri   banyak   orang.   Kalian

                membutuhkan        gaun   ini.   Kenakan   gaun    ini   saat   acara   tersebut.”   Ibu   Suri

                mendelik ke arah Maryam yang menolak mentah-mentah ide itu.
                  Lail   tetap   menerimanya,    mengucapkan      terima   kasih.   Niat   Ibu   Suri   baik,

                meskipun  selera  gaunnya  sama  sekali  tidak  baik.  Melihat  gaun  ini,  Lail  teringat

                Claudia    dengan   gaun   yang   sangat   cantik   dan   pas.   Dibandingkan   penampilan
                Claudia, mereka akan terlihat seperti seorang putri dan dua kurcaci.

                  ”Aku   tidak   mau   mengenakannya,”      Maryam     berbisik.   Mereka   melangkah     di

                lorong kamar.
                  ”Aku juga tidak mau,” tukas Lail.

                  ” Tapi kenapa kamu tetap menerimanya?”

                  ”Astaga,  Maryam.  Kita  tidak  mau,  tapi  bukan  berarti  kita  harus  menolaknya.
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143