Page 159 - hujan
P. 159
ditanggung sistem kesehatan negara. Juga jangan abaikan hilangnya
produktivitas, potensi ekonomi dari penderita, maka angkanya lebih besar lagi.
Sejak tahun 2030, konsorsium peneliti terus berusaha memeta kan saraf otak
manusia. Proses itu terhenti ketika bencana gunung meletus, tapi dua tahun
berlalu, secara resmi peta saraf pertama berhasil dibuat.”
Profesor diam sejenak, mengambil gelas air minum.
Salah satu mahasiswa mengacungkan tangan, tidak sabar.
” Iya, kamu ada pertanyaan?”
”Apa yang terjadi kemudian?”
Profesor tertawa pelan. ” Itu yang akan saya jelaskan setelah menghabiskan air
minum di gelas.”
Kelas ramai oleh tawa kecil.
”Apa yang terjadi kemudian? ModiJkasi ingatan. Ada yang pernah bermain
istana pasir? Atau sekarang, dengan perubahan iklim, ada yang pernah membuat
boneka salju?”
Separuh kelas mengangguk.
” Ketika kalian berhasil membuat boneka salju, katakanlah sebuah istana, maka
fase berikutnya kalian akan tertarik dengan ide, bagaimana jika istana yang
indah itu dimodiJkasi agar lebih indah. Apalagi jika ternyata istana itu buruk,
punya banyak masalah, lebih mendesak lagi modiJkasi yang harus dilakukan.
Itulah yang akan terjadi. Setelah peta saraf berhasil dibuat, ilmu wan akan mulai
menciptakan mesin modiJkasi ingatan.”
Profesor menunjuk hologram di depan kelas. ” Perhatikan ke depan. Dari sudut
pandang depresi, memori manusia pada dasar nya bisa disederhanakan menjadi
tiga bagian. Yang pertama ada lah memori menyenangkan, yang kedua adalah
memori netral, dan yang terakhir adalah memori yang menyakitkan. Sekali kita
bisa memetakan seluruh jenis memori itu, maka tidak sulit mem bayangkan
secara teoretis, kita bisa menghapus ingatan yang me nyakitkan. Kehilangan,
kegagalan, dan sebagainya adalah me mori yang menyakitkan. Sekali bisa dihapus
dari memori, maka sumber depresi bisa dihilangkan.”