Page 163 - hujan
P. 163
21
HARI-HARI berlalu cepat. Tanpa terasa hampir setahun mereka tinggal di
asrama sekolah keperawatan.
Selain sibuk sekolah, Lail dan Maryam juga sibuk menyelesai kan pelatihan
lanjutan, spesialisasi relawan medis. Tiga hari dalam seminggu mereka pergi ke
Organisasi Relawan, dimulai pukul empat sore, baru selesai pukul sembilan
malam. Sekali me reka memperoleh lisensi perawat serta pin relawan senior, itu
akan menjadi kombinasi yang saling mendukung. Saat liburan antar semester,
Lail dan Maryam mengikuti pelatihan intensif selama satu minggu. Mereka
belum mendapatkan penugasan sejak pulang dari dua kota kembar di dekat
aliran sungai.
Sementara itu, konstelasi dunia terkait perubahan iklim ber gerak cepat.
Setahun terakhir, separuh lebih negara-negara tropis ikut meluncurkan
pesawat ulang-alik, melepas jutaan ton anti gas sulfur dioksida. Semua
pembicaraan tingkat tinggi antar pe mimpin dunia sia-sia. Tidak ada lagi
pembicaraan. Setiap negara ha nya memikirkan kondisi penduduknya,
mengambil jalan pintas agar suhu kembali pulih seperti sediakala.
”Seharusnya negara kita juga ikut meluncurkan pesawat ulang-alik.” Maryam
mendongak. Tangannya memegang sekop. Ber sama penghuni asrama sekolah,
mereka sedang membersihkan jalan dan halaman asrama. Salju turun tadi
malam, tebalnya hampir dua puluh sentimeter.
Lail menggeleng. Itu bukan ide bagus.
” Hari ini salju turun setebal ini. Bagaimana setahun lagi, Lail? Kota kita