Page 176 - hujan
P. 176

22

















                PENUGASAN di Sektor 1 selesai pada hari ketiga puluh. Persis hari terakhir


                libur panjang.
                  Seluruh    relawan    kembali    ke   kota,   menumpang      truk   militer.   Perjalanan

                sembilan  jam.  Satu  kali  berhenti  di  posko  transit,  lalu  pindah  ke  kereta  cepat.

                Mereka  tiba  di  kota  dini  hari  pukul  dua,  menumpang  bus  kota  rute  12,  tiba  di
                asrama  sekolah,  me lemparkan  ransel  sembarangan,  tanpa  melepas  sepatu.           Lail

                dan Maryam merebahkan diri di atas kasur, tertidur.

                  Tahun kedua di sekolah keperawatan telah menunggu.
                  Paceklik bahan pangan di kota mereka juga telah menunggu, semakin serius.

                  Antrean    di   toko-toko   mengular   panjang,   harga   bahan   pangan   selangit,   stok

                amat    terbatas.   Marinir   harus   turun   tangan   menjaga    gudang-gudang      bahan
                pangan.  Sebagian  besar  penduduk  kota  kesulitan  me menuhi  kebutuhan  pokok.

                Lokasi    pengungsian      belum    di umumkan,      tapi   tempat-tempat      pembagian

                makanan bagi pen duduk yang tidak beruntung telah dibangun peme rintah.
                  Beberapa    minggu   setelah   kembali   sekolah,   Lail   dan   Maryam   menyempatkan

                berkunjung ke panti sosial.

                  ”Sekarang    penghuni    panti   hanya   makan    dua   kali   dalam   sehari.”   Ibu   Suri
                memberitahu,  wajahnya  yang  biasanya  galak  dan  dingin  terlihat  lelah.  Ibu  Suri

                sudah    habis-habisan    berusaha    mencari    bantuan    makanan     yang   cukup   bagi

                penghuni panti.
                  ” Jika   situasi   terus   sama,   satu   bulan   lagi   mereka   mungkin   akan   makan   sekali

                dalam  sehari.  Kami  sudah  membagi  porsi  makanan  sekecil  mungkin  agar  semua

                bisa makan.”
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181