Page 214 - hujan
P. 214
Penonton di rumah, termasuk di ruang bersama asrama sekolah, terdiam.
”Awal kepunahan manusia? Apakah saya tidak salah de ngar?”
” Tidak, telinga Anda tidak salah dengar. Kita sudah memulai nya sejak seluruh
negara berlomba-lomba meluncurkan pesawat ulang-alik. Seluruh pemimpin
negara memutuskan meng inter vensi lapisan stratosfer. Apa yang kita dapatkan?
Iklim memang pulih dalam jangka pendek. Semua orang tertawa melihat ken-
tang kembali tumbuh, apel terhidang di meja, telur ayam, susu segar, semua
melimpah. Lantas kenapa? Kita justru menggali lubang hitam. Semua negara
keras kepala hanya mementingkan diri sendiri. Mereka lupa, miliaran ton anti
gas sulfur dioksida adalah sama saja, gas lain yang dituangkan ke lapisan
stratosfer. Gas diatasi dengan gas, itu lucu sekali, maka inilah akibatnya. Enam
bulan berlalu, kerusakan besar telah dimulai.”
Narasumber terdiam sejenak, menyisir rambutnya dengan jemari.
” Tapi kenapa belum ada keterangan resmi dari pemerintah soal ini?”
” Tentu saja belum. Pusat penelitian iklim belum berani mengonJrmasinya.
Mereka masih cemas melihat data-data, hasil observasi, tapi saya bisa
mengumumkan lewat acara ini, ke seluruh negeri, kita harus membayar mahal
sekali atas musim semi enam bulan terakhir. Lapisan stratosfer rusak, juga
lapisan di bawahnya, troposfer. Anti gas sulfur dioksida telah membuat pro ses
pembentukan awan terhenti, siklus air terputus. Hanya soal waktu, secara resmi
pemimpin di seluruh dunia akan meng umumkan bahwa hujan tidak akan turun
lagi di bumi hingga waktu yang tidak diketahui.”
Tubuh Maryam mematung menyimak percakapan di layar televisi. Tangannya
mencengkeram lengan Lail di sebelahnya.
Hujan tidak akan turun lagi?