Page 226 - hujan
P. 226
lama, persis seperti kapal yang sedang meng arungi lautan.”
Lail mendongak, menatap wajah Esok. Hologram berpindah me nunjukkan
bola dunia, empat titik terlihat menyala, bekerlap-kerlip.
”Ada empat kapal yang dibuat oleh konsorsium rahasia dunia. Salah satunya di
negara kita. Bagian-bagiannya dibuat di labo ratorium universitas, kemudian
dikirim ke galangan kapal yang lokasinya dirahasiakan. Potongan terakhir telah
selesai setahun lalu. Robot-robot mekanik juga telah menyelesaikan interiornya,
penunjang kehidupan. Secara resmi, empat kapal siap terbang empat minggu
lagi.”
” Tapi, buat apa?” Lail tidak mengerti.
Esok mengetuk lembut bola pingpong, hologram berpindah menunjukkan
lapisan udara bumi.
”Sejak miliaran ton sulfur dioksida memenuhi lapisan stra tosfer menyusul
bencana gunung meletus, beberapa ilmuwan ter kemuka sudah mengambil
kesimpulan yang sangat akurat: iklim bumi akan menjadi tidak terkendali
seratus tahun ke depan. Situasi menjadi semakin rumit ketika intervensi dilaku-
kan oleh negara-negara subtropis yang lantas diikuti kepanikan negara-negara
tropis atas tuntutan warga. Suhu udara meningkat drastis, bumi akan menuju
masa gentingnya.
” Bukan musim dingin berkepanjangan yang berbahaya, me lainkan musim
panas. Ketika suhu mencapai 60 hingga 80 derajat Celsius, suhu mematikan.
Saat itu terjadi, maka manusia menuju kepunahan. Tidak sekarang, masih dua
sampai tiga tahun lagi. Tapi itu sangat sulit dicegah, nyaris mustahil. Kamu pasti
per nah me nonton siaran berita yang membahas soal itu, kan?”
Lail mengangguk.
” Maka sejak deadlock pertama KTT Perubahan Iklim Dunia, pemimpin dunia
yang masih memercayai ilmuwan dibanding insting politik, atau kepentingan
jangka pendek, secara diam-diam telah berkumpul, membentuk konsorsium
rahasia beberapa tahun lalu. Mereka memutuskan mendanai proyek pembuatan
kapal. Mereka bersiap atas skenario terburuk tersebut.