Page 229 - hujan
P. 229

memberitahu siapa pun. Mungkin Maryam pengecualian, dia bisa dipercaya.”

                  Esok  mengetuk  bola  logam,  hologram  di  atasnya  menghilang,  bola  itu  kembali

                ke bentuknya semula. Esok memasukkannya ke kantong jaket.
                  ” Ini   mungkin   akan   menjadi   kesempatan     terakhir   kita   me ngunjungi   lubang

                tangga  darurat  ini,  Lail.  Kita  tidak  akan  tahu  apa  yang  akan  terjadi  besok  lusa.”

                Esok    mendongak,     menatap     langit.   ” Hampir   malam.   Mari   aku   antar   kamu
                pulang ke asrama.”
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234