Page 68 - hujan
P. 68
9
2
RUANGAN putih 4 x 4 m itu lengang, menyisakan desing pelan dari bando
logam yang dikenakan gadis di atas sofa hijau.
”Apakah teman sekamarmu kutuan?” Elijah bertanya sambil tersenyum.
Gadis usia 21 tahun di atas sofa, untuk pertama kali nya ter senyum sejak dia
mulai bercerita. Kemudian gadis itu meng geleng.
” Maryam tidak kutuan. R ambutnya bersih.”
Elijah mengangguk, memperhatikan layar tablet setipis kertas HVS di
depannya. Sebuah benang berwarna biru muncul me lengkapi benang-benang
lain di peta saraf hasil pindaian bando. Setiap benang mewakili nama, tempat,
kejadian. Setiap warna me nunjukkan jenis kenangan itu, memori yang
menyenangkan, menyakitkan, atau netral. Saling berkelindan, berpilin satu sama
lain. Ruangan itu adalah ruangan dengan tekno logi medis paling mengagumkan
sepanjang sejarah manusia. Teknologi itu telah dikembangkan sepuluh tahun
sebelum ben cana gunung meletus, terhenti dua tahun, kemudian dilanjutkan
dengan kemajuan mengagumkan.
”Sepertinya Maryam adalah teman baik?” Elijah melihat be nang baru yang
semakin terang.
Gadis di atas sofa hijau mengangguk. Maryam adalah teman terbaiknya.
***
Setiap lantai panti sosial memiliki dua petugas pengasuh yang bergantian
mengawasi anak-anak. Kedua belas petugas itu di pimpin satu orang
superintendent, seorang ibu berusia lima puluh tahun. Tubuhnya besar, wajahnya
galak, sangat disiplin. Lail dan teman-teman selantai memanggilnya ” Ibu Suri”.