Page 91 - hujan
P. 91

Maryam     bergegas    kembali   ke   kue   di   hadapannya.   Anak-anak     di   ruangan

                tertawa.

                  Tetapi percakapan sore itu juga dipikirkan Lail.
                  ” Lantas   kamu   akan   mengambil     aktivitas   apa,   Maryam?    Kamu    tidak   suka

                bercocok  tanam.  Juga  tidak  berbakat  keterampilan—kamu  yang  bilang  sendiri.”

                Mereka melanjutkan percakapan itu malam hari, di kamar.
                  ”Aku punya ide bagus, Lail. Kamu pasti tertarik.”

                  Dua  hari  kemudian,  mereka  mengundurkan  diri  dari  kelas  me masak.  Maryam

                mengajak Lail menuju salah satu gedung di dekat kolam air mancur.
                  ” Kita  akan  ke  mana?”  Lail  bertanya.  Mereka  naik  bus  kota  rute  7.  ” Bagaimana

                kalau Ibu Suri marah kita keluyuran?”

                  ”Aku   justru   punya   surat   pengantar   dari   Ibu   Suri.”   Maryam   tersenyum   lebar,
                menunjukkan      amplop    surat.   ” Tidak   mudah   mendapat kan nya.    Tapi   ini   layak

                ditukar dengan apa pun.”

                  Aktivitas   apa   yang   hendak   dilakukan   Maryam     di   luar   panti?   Lail   menatap
                teman  sekamarnya.  Penghuni  panti  memang  di boleh kan  melakukan  aktivitas  di

                luar,   sepanjang   mereka   terdaftar   resmi   dalam   kegiatan   yang   disetujui.   Tapi

                mereka  akan  ke  mana?  Mereka  bukan  atlet  yang  terdaftar  di  klub,  atau  anggota
                lembaga hobi tertentu, seperti anak-anak panti lain yang bisa beraktivitas di luar.

                  Lail  baru  tahu  jawabannya  saat  tiba  di  gedung  tujuan.  Mereka  ternyata  menuju

                markas Organisasi Relawan. Gedung  putih  itu  ter lihat  megah.  Mereka  melintasi

                lobi   depan   yang   besar,   me langkah   di   atas   keramik   putih,   dan   tiba   di   meja
                penerima tamu.

                  ” Halo.   Ada   yang   bisa   kami   bantu?”   Itu   suara   mesin.   Tidak   ada   lagi   petugas
                penerima    tamu   di   gedung-gedung    pintar,   diganti kan   mesin   berbentuk   tabung

                yang atasnya bisa berputar.

                  ” Kami hendak mendaftar menjadi relawan,” ujar Maryam.

                  ” Baik. Apakah kalian sudah tahu syarat-syaratnya?”
                  Maryam mengangguk.

                  Lima  belas  menit  berlalu.  Lail  dan  Maryam  bergantian  me masuk kan  data  ke
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96