Page 54 - E - MODUL STUDI AGAMA KONTEMPORER
P. 54

Kebebasan  berpikir  dirintis  oleh  Mu'tazilah  berhasil  menjadi  salah

                                satu pendukung kemajuan peradaban Islam dunia. Walaupun pada periode
                                berikutnya  pemikiran  Mu'tazilah  dikalahkan  oleh  lawan-lawannya.

                                Kekalahan ini terjadi bukan memaksakan konsepnya kepada masyarakat

                                sehingga masuk ke wilayah politik..

                                    Mengingat  pentingnya  kebebasan  berfikir,  Allah  memberikan

                                keterangan  dalam  Al-Qur'an  surat  Ar-Ra'd  ayat  11  yang  artinya
                                "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum

                                mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." Dengan keterangan itu
                                otonomi  manusia  yang  fundamental  mendapatkan  landasan  dari  Al-

                                Qur'an.


                                    Berdasarkan  kebebasan  berpikir  itulah  yang  menjadi  salah  satu
                                pendukung majunya peradaban Islam. Akan tetapi, pada periode modern,

                                kebebasan  berpikir  sudah  memudar  sejalan  sejalan  dengan  mundurnya
                                umat  Islam.  Umat  Islam  sekarang  dikuasai  oleh  dunia  Barat  yang  di

                                pengaruhioleh tokoh-tokoh renaisans seperti Galilio, Bruno, dan lain-lain.

                                Mereka menyatakan, "Kami ingin menentukan hidup kami dengan tangan
                                kami  sendiri"  dan  "Saya  tahu  sekarang  ini  bahwa  yang  paling  penting

                                adalah manusia". Semangat renaisans diserap orang-orang Eropa dari umat
                                Islam.


                                    Kebebasan memberi kempatan pada diri manusia, sehingga mampu

                                menentukan  sendiri  sikap  yang  hendak  dilakukan.  Hal  ini  karena
                                kehidupan manusia dengan kehendaknya tidak ditentukan di luar dirinya,

                                tetapi  oleh  dirnya  sendiri.  Manusia  bukan  mesin  yang  ditentukan  oleh
                                rangkaiannya.  Semakin  kurang  kebebasan,  semakin  berkurang  juga

                                tanggung  jawab  atas  tindakannya.  Akan  tetapi,  jika  dilakukan  atas
                                keinginannya  sendiri,  tanggung  jawabnya  akan  lebih  besar.  Dengan

                                tanggung  jawab  dan  kebebasan,  ia  bisa  memilih  peruatan  yang  sesuai

                                dengan  kebaikan  dan  mengurangi  usaha-usaha  untuk  melakukan
                                kekeliruan.




                                                              49
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59