Page 21 - E-MODULE MIKROBIOLOGI_PENGAWETAN IKAN MELALUI PENGASINAN
P. 21

Larutan garam pekat inilah yang akan merendam seluruh lapisan ikan.
                           Garam yang digunakan pada proses penggaraman umumnya
                           berjumlah 10% - 35% dari berat ikan yang diasinkan. Semakin lama

                           waktu penggaraman, maka kadar air dalam ikan juga akan semakin
                           berkurang. Hal ini disebabkan karena selama proses penggaraman,
                           daging ikan akan menyerap garam dan kehilangan air (Dasir &

                           Suyatno, 2019; Naiu et al., 2018).

                D. Mekanisme Pengendalian Pertumbuhan Bakteri Kontaminan Pada

                    Ikan Beloso melalui Pengasinan
                         Pada proses penggaraman, pengawetan dilakukan dengan cara
                    mengurangi kadar air dalam tubuh ikan beloso dan dalam tubuh bakteri,
                    sehingga aktivitas bakteri terhambat dan tidak dapat hidup serta berkembang

                    lagi. Berikut mekanisme pengendalian pertumbuhan bakteri kontaminan
                    pada ikan beloso melalui pengasinan (Naiu et al., 2018):
                   1. Garam menyerap air dari dalam tubuh ikan melalui proses osmosis.

                      Kandungan air dalam tubuh ikan berkurang. Kekurangan air di dalam
                      tubuh ikan sebagai media untuk pertumbuhan bakteri menyebabkan
                      proses metabolisme dalam tubuh bakteri terganggu. Proses metabolisme

                      memerlukan air, karena enzim bekerja bila ada air. Oleh karena air, baik
                      dalam tubuh ikan maupun dalam sel bakteri berkurang, maka aktivitas
                      enzim sebagai biokatalisator metabolisme terhambat dan ATP yang

                      dihasilkan tidak cukup untuk aktivitas pertumbuhan bakteri. Hal tersebut
                      mengakibatkan kematian sel-sel bakteri.
                   2. Garam juga menyerap air dari dalam tubuh bakteri sehingga bakteri akan

                      mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel bakteri),
                      akibatnya bakteri akan mati.
                         Berdasarkan mekanisme pengendalian pertumbuhan bakteri

                    kontaminan tersebut, maka ikan asin menjadi awet dan dapat disimpan
                    dalam jangka waktu yang lebih lama. Pengawetan ikan melalui pengasinan
                    biasanya dilanjutkan dengan pengeringan menjadi ikan asin kering.









                                                           10
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26