Page 201 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 201
Sumber Kekuasaan
Kekuasaan tidak begitu saja diambil dari tingkat individual dalam
hirarki organisasi. John French dan Bertram Raven telah mengidentifikasi
lima (5) sumber atau dasar kekuasaan. Dalam organisasi, masing-masing
kekuasaan dapat muncul pada semua tingkatan manajemen.
Kekuasaan memberi imbalan (reward power) terdapat pada
kemampuan seseorang (pemberi pengaruh) untuk memberi imbalan pada
orang lain (yang dipengaruhi) untuk melaksanakan perintah atau memenuhi
persyaratan prestasi kerja. Salah satu contoh adalah kekuasaan seorang
supervisor untuk memberi tugas kepada karyawan.
Kekuasaan memberi hukuman (coercive power). Kekuasaan ini
berdasarkan pada kemampuan orang yang memiliki pengaruh untuk
menghukum orang yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi persyaratan,
merupakan sisi negatif dari kekuasaan memberi hukuman. Hukuman yang
diberikan berkisar dari menegur sampai dikeluarkan dari pekerjaan.
Kekuasaan legitimasi (legitimate power) atau wewenang formal
ada kalau orang yang dipengaruhi (karyawan) mengakui bahwa orang yang
mempengaruhi memang berhak untuk menggunakan pengaruh dalam batas-
batas tertentu. Ini juga berarti bahwa orang yang dipengaruhi mempunyai
kewajiban untuk menerima kekuasaan ini. Salah satu contoh kekuasaan
“ke bawah” adalah hak seorang manajer untuk menetapkan jadwal kerja
yang logis. Penjaga pabrik dapat mempunyai wewenang “ke atas” untuk
meminta agar direktur perusahaan itu dapat menunjukkan kartu identitas
sebelum diijinkan memasuki kompleks.
Kekuasaan keahlian (expert power) didasarkan pada persepsi
atau keyakinan bahwa orang yang mempengaruhi mempunyai keahlian
atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi.
Misalnya kalau kita melakukan apa yang diperintahkan dokter kita, kita
mengakui kekuasaan keahlian mereka.
Kekuasaan referen (referent power). Kekuasaan ini dapat dimiliki
oleh satu orang atau kelompok, berdasarkan pada keinginan orang yang
dipengaruhi untuk dihubungkan dengan atau meniru orang yang
mempengaruhi. Misalnya, manajer yang populer dan teliti akan mempunyai
kekuasaan referent bila karyawan ter-motivasi untuk meniru kebiasaannya.
Kekuasaan referen juga berfungsi pada tingkat yang sejajar-rekan yang
berkarisma dapat menarik kita untuk menyetujui pandangannya dalam rapat
departemen.
Seorang manajer berpotensi untuk menggunakan kelima dasar
kekuasaan di atas, beberapa diantaranya melekat dalam posisi. Kekuasaan
190 Manajemen Pengantar