Page 204 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 204

juga meningkatkan kekuasaan-suatu tindakan yang membuat Kanter
                  berspekulasi bahwa penampakan di mata publik mungkin merupakan
                  faktor yang lebih berpe-ngaruh daripada bobot yang sebenarnya.
             3.  Relevansi. Menyelesaikan masalah organisasi yang otentik dapat
                  menjadi sumber kekuasaan dan mungkin menyebabkan kepercayaan
                  pada faktor-faktor aktivitas luar biasa dan visibilitas.
             4.  Sponsor. Mempunyai sponsor atau mentor-seseorang yang memberi
                  nasihat kepada Anda menganai cara agar berhasil dalam organisasi-
                  dapat menjadi sumber kekuasaan informal, terutama bila sponsor
                  menikmati kekuasaan yang cukup besar. Kanter mengatakan bahwa
                  spons or  teruta ma  penti ng  untuk  kaum  wani ta  yang  tidak
                  berpengalaman dalam politik kekuasaan organisasi.


             WEWENANG

                  Wewenang adalah salah satu bentuk kekuasaan. Wewenang formal
             adalah kekuasaan sah yang dihubungkan dengan struktur organisasi dan
             manajemen.  Kalau  kita  mengatakan  bahwa  sesorang  mempunyai
             wewenang di suatu bidang tertentu, kita bermaksud mengatakan bahwa
             dia banyak mengetahui mengenai subyek tersebut, dan oleh karena itu
             mempunyai kekuasaan keahlian.

             Dasar Wewenang Formal: Dua Pandangan

                  Dalam organisasi terdapat dua pandangan yang saling bertentangan
             mengenai wewenang formal: pandangan klasik dan pandangan penerimaan.
                  Pandangan  klasik  dalam  wewenang  menunjukkan  bahwa
             wewenang berasal dari tingkat yang amat tinggi, dan kemudian secara
             hukum diteruskan ke bawah melalui tingkat demi tingkat. Yang berada di
             puncak hirarki ini kemungkinan adalah Tuhan, negara (dalam bentuk raja,
             presiden yang dipilih), atau kehendak kolektif dari rakyat.
                  Menurut  pandangan klasik  mengenai  wewenang formal  dalam
             organisasi Amerika, manajemen mempunyai hak memberikan perintah
             berdasarkan  hukum  dan  karyawan  mempunyai  kewajiban  untuk
             memenuhinya. Di Indonesia, pandangan klasik diterapkan pada hirarki
             (rantai komando) kemiliteran.
                  Perspektif kedua mengenai asal dari wewenang formal, pandangan
             penerimaan, mengatakan dasar wewenang terletak dalam diri orang
             yang dipengaruhi bukannya orang yang mempengaruhi . Pandangan
             ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua hukum atau perintah
             sah dipatuhi dalam semua keadaan. Beberapa diterima oleh penerima



               Kekuasaan dan Wewenang                                         193
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209