Page 234 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 234
Teori Pengharapan (Expectancy Theory)
Menurut teori pengharapan, orang akan memilih bagaimana
berperilaku dari berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan,
berdasarkan pada harapannya akan hasil yang dapat diperoleh dari setiap
tindakannya tersebut. David Nadler dan Edward Lawler menguraikan
empat asumsi perihal perilaku dalam organisasi sebagai berikut:
1. Perilaku ditentukan oleh suatu kombinasi faktor-faktor individu dan
faktor-faktor lingkungan.
2. Individu-individu membuat keputusan-keputusan secara sadar perihal
perilakunya dalam organisasi.
3. Individu mempunyai kebutuhan, keinginan, dan tujuan yang berbeda.
4. Individu memutuskan untuk memilih di antara alternatif perilaku-
perilaku berdasarkan pada pengalamannya, dan perilaku tersebut
akan mengarahkan pada suatu hasil yang diinginkan.
Asumsi-asumsi tersebut menjadi dasar pada model pengharapan dan
mempunyai tiga komponen utama:
1. Performance-outcome expectancy. Setiap individu mengharapkan
konsekuensi yang pasti dari perilakunya. Harapan-harapan ini
mempengaruhi keputusan mereka bagaimana berperilaku. Sebagai
contoh, penjual yang sedang berpikir bahwa kelebihan penjualan dari
yang ditargetkan memungkinkan ia mengharapkan untuk mendapat
penghargaan, bonus, tidak ada reaksi dari teman, atau bahkan rasa
iri dan permusuhan dari temannya.
2. Valensi (Valency). Hasil dari suatu perilaku tertentu mempunyai suatu
valensi yang spesifik atau kekuatan untuk memotivasi. Valensi ini
berbeda antara orang yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh,
seorang manajer yang sangat menyukai uang atau pencapaian, apabila
dipindahkan ke kota lain dengan posisi yang lebih tinggi dan juga
mendapatkan uang yang lebih tinggi mungkin mempunyai valensi yang
tinggi. Sebaliknya, seorang manajer yang lebih menyukai berafiliasi
dengan kolega dan temannya, dipindah ke kota lain, dengan posisi
seperti di atas, mungkin mempunyai valensi yang rendah.
3. Effort-performance expectancy. Pengharapan orang, yang bahkan
mungkin sulit untuk dicapai akan mempengaruhi upaya-upayanya.
Individu cenderung memilih penyelesaian yang sekiranya mempunyai
kesempatan terbaik untuk memperoleh suatu hasil yang mereka
dambakan.
Motivasi 223