Page 285 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 285
memilih simbol tertentu, seperti penggunaan kata-kata, dan gerakan
tubuh (gesture). Apabila terjadi kesenjangan pemahaman (lack of
mutuality) antara sender dan receiver, maka akan terjadi kegagalan
dalam berkomunikasi (misunderstanding), sehingga komunikasi
yang dilakukan menjadi tidak efektif.
4. Decoding yaitu proses interpretasi dan penterjemahan pesan ke dalam
informasi yang berarti. Dalam proses decoding, seorang penerima
pesan harus merasakan atau menerima pesan, kemudian meng-
interpretasikannya. Proses ini dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu
penerima pesan, kemampuan seseorang memahami simbol dan ges-
ture yang digunakan, harapan dan pengertian yang sama dengan
pengirim pesan.
5. Noise yaitu sesuatu yang mengganggu proses komunikasi. Noise
dapat muncul selama proses komunikasi dalam suatu saluran formal
(formal channel) komunikasi. Gangguan tersebut akan dirasakan
oleh penerima pesan secara internal yaitu ketika penerima pesan tidak
mempunyai perhatian terhadap pesan yang dikirim, maupun eksternal,
ketika pesan dirusak oleh suara lain yang muncul dalam lingkungan.
6. Feedback yaitu balikan arah komunikasi yang menunjukkan arah
aliran respon receiver ke sender.
Ketidakefektifan suatu komunikasi terjadi apabila pesan yang
disampaikan oleh pengirim tidak dapat diterima dengan baik oleh penerima
pesan, atau pesan yang sampai kepada penerima pesan berbeda dengan
pesan yang dimaksud oleh pengirim. Ada beberapa aspek yang menjadikan
komunikasi tidak efektif:
1. Perbedaan persepsi
Latar belakang yang berbeda antara pihak-pihak yang tergabung
dalam suatu komunikasi dapat muncul karena adanya perbedaan
pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dan bahasa yang digunakan dalam
proses komunikasi. Perbedaan-perbedaan tersebut akan menimbulkan
persepsi masing-masing orang terhadap suatu pesan atau informasi yang
berbeda pula. Contohnya: seorang manajer produksi sebuah rumah sakit
bertemu dengan seorang manajer personalia, keduanya membicarakan
tingkat efisiensi. Menurut manajer produksi efisiensi akan terjadi apabila
tingkat perputaran (turnover) pasien rawat inap tinggi. Namun bagi manajer
personalia tingkat perputaran yang tinggi tidak akan menyebabkan efisiensi
jika diterapkan untuk karyawan. Menurut manajer personalia, karyawan
274 Manajemen Pengantar

