Page 288 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 288

KOMUNIKASI VERTIKAL

                  Komunikasi vertikal dapat diartikan sebagai bentuk komunikasi antara
             bawahan kepada atasan (upward communication) dan komunikasi antara
             atasan kepada bawahan (downward communication) dengan mengikuti rantai
             komando. Downward communication umumnya dilakukan oleh pimpinan
             puncak (top management) kepada bawahan. Bentuk komunikasi dapat
             berupa nasehat, informasi, perintah langsung, instruksi dan evaluasi karyawan,
             serta informasi kepada anggota organisasi tentang kebijakan dan tujuan
             organisasi. Sedangkan upward communication bertujuan menyediakan
             informasi tentang hal-hal yang terjadi di level bawah kepada atasan.
             Komunikasi ini dapat berupa laporan rutin, usulan, penjelasan, dan saran.
                  Dalam komunikasi vertikal ada beberapa problem yang seringkali
             muncul baik dalam downward maupun upward communication. Dalam
             downward communication memungkinkan terjadi penyaringan informasi,
             modifkasi informasi maupun itidak disampaikannya informasi pada setiap
             level manajer. Problem dalam downward communication akan tetap ada
             ketika manajemen tidak menyediakan informasi yang dibutuhkan karyawan
             untuk menjalankan tugas-tugas mereka secara efektif. Seringkali manajer
             bersikap terlalu optimis terhadap keakuratan dan kelengkapan informasi
             yang dikirim kepada bawahan. Namun kenyataannya mereka seringkali
             gagal menginstruksikan suatu informasi penting dengan kebijakan yang
             sama pada level yang berbeda.
                  Pada upward communication dapat terjadi penyaringan, pemadatan
             dan pengubahan informasi oleh manajer menengah. Manajemen menengah
             hanya menyampaian informasi-informasi tertentu yang menguntungkan
             mereka, sehingga komunikasi vertikal selalu minim atau sebagian tidak
             lengkap. Dalam hal ini, keakuratan informasi dibatasi oleh perbedaan status
             dan kekuasaan antara manajer dan karyawan.


             KOMUNIKASI LATERAL

                  Komunikasi lateral adalah komunikasi yang terjadi antar departemen
             dalam suatu organisasi, yang umumnya lebih mengikuti aliran kerja daripada
             rantai komando, serta menyediakan saluran langsung untuk melakukan
             koordinasi dan penyelesaikan masalah. Komunikasi lateral ini dapat berupa:
             1.  Komunikasi antar anggota dalam satu kelompok kerja
             2.  Komunikasi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya
             3.  Komunikasi antara anggota suatu departemen dengan departemen
                  lainnya
             4.  Komunikasi antara karyawan bawahan dengan staf



               Komunikasi dan Negosiasi                                       277
   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293