Page 186 - Gabungan
P. 186

Mereka menggulingkan batu besar di tepi sungai, menggali lubang


            dangkal, lalu mengubur mayat Tanaka beserta pakaiannya. Setelah


            itu, mereka mengembalikan batu besar itu ke tempat semula.


                Hujan  deras  membersihkan  segala  jejak.  Setelah  memastikan


            tidak  ada  yang  mencurigakan,  Untung  dan  Rami  pulang  dengan


            langkah berat.


                Keesokan paginya, Kapten Yamamoto membawa puluhan tentara


            Jepang  mengepung  Desa  Rahayu.  Mereka  menggeledah  rumah-


            rumah,  halaman,  dan  seluruh  desa  selama  berjam-jam,  tapi  tidak


            menemukan Tanaka. Yamamoto marah dan memerintahkan semua


            penduduk berkumpul di lapangan.


                Untung  dan  Rami  berdiri  di  belakang  Bai  Datou.  Diam-diam,


            Untung berbisik:

                "Tanaka Takeo kubunuh bersama Rami. Aku akan mengaku saja.


            Tolong jaga Rami…"


                "Tidak! Tenang!" Bai  Datou  menjawab  tegas. "Aku  kenal  Kapten


            Yamamoto…"


                Dua senapan mesin dipasang di sudut lapangan. Yamamoto turun


            dari kudanya, mengacungkan pedang dan berteriak:


                "Jika  kalian  tidak  memberitahu  keberadaan  Komandan  Tanaka,


            aku akan menyuruh tembak semua!"


                Semua orang diam, wajah mereka tegang.

                                                           186
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191